Rekam Jejak Profil AKP Hasoloan Situmorang Si Pengungkap Ladang Ganja

- 10 Maret 2021, 12:33 WIB
AKP Hasoloan Situmorang.
AKP Hasoloan Situmorang. /Polres Metro Jakarta Barat/

LAMONGAN TODAY - Kanit II Narkoba Polres Metro Jakarta Barat, AKP Hasoloan Situmorang menunjukkan kinerja terbaiknya di awal tahun 2021 ini. Sebab, ia berhasil mengungkap ladang ganja seluas 12 hektar dengan berat total barang bukti ganja 144,5 Ton.

Siapa sangka ternyata AKP Hasoloan itu baru menjadi Kanit 2 Narkoba selama 4 bulan terakhir. Tapi ia mampu mengungkap ladang ganja dari hasil pengembangan ungkapan ratusan kilogram dengan berbagai modus pengiriman.

Sebab, sebelum pindah jadi Kanit 2 Narkoba, Hasoloan ini adalah Kanit Resmob Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat. Berbagai pelaku kejahatan pernah dilumpuhkan dengan timah panas karena melawan. 

Baca Juga: Tak Main-main, Polres Jakbar Ungkap 144,5 ton Narkoba Jenis Ganja

Hasoloan mengaku, ketika baru pindah sebagai Kanit 2 Narkoba, tentunya ia perlu penyesuaian, baik itu kepada anggotanya maupun kepada cara mengungkap kasus Narkoba. 

"Menurut saya semua bidang tugas itu menarik, tetapi kalau di penugasan satuan narkoba memiliki karakteristik tersendiri," tutur Hasoloan Rabu (10/3/2021). 

Pengungkapan kasus narkoba bukan karena dirinya yang hebat, tapi kerjasama tim Unit 2 yang dipimpinnya sangat kuat. Sehingga ia bisa menemukan ladang ganja seluas 12 Hektar di Mandailing Natal, Sumatera Utara.

Baca Juga: Ratusan Personel Polres Jakarta Barat di Vaksinasi Covid-19

"Pada prinsipnya semua itu (penemuan Ladang Ganja) bisa berhasil berkat arahan bimbingan dari pimpinan bapak Kapolres, Wakapolres dan dalam lingkup Satres Narkoba itu dari Kasat Narkoba kemudian kerjasama yang baik di Unit 2 khususnya dalam hal melakukan penyelidikan pendalaman bahan keterangan yang didapat dan bersumber dari masyarakat yang peduli tentang pemberantasan peredaran gelap narkoba. Jadi saya pribadi tidak merasa spesial dan istimewa, yang spesial dan istimewa itu adalah komandan-komandan saya serta personel Unit 2," terang dia. 

Proses Perjalanan ke Ladang Ganja

Pengungkapan ladang ganja Satres Narkoba Polres Metro Jakarta Barat di Mandailing Natal merupakan hasil pengembangan kasus ganja yang sebelumnya telah diungkap. Dari semua pelaku yang diamankan mengaku, kalau barang bukti itu sumbernya dari ladang ganja di Desa Banjar Lancat, Mandailing Natal, Sumatera Utara. 

Baca Juga: Pikiran Rakyat Media Network Lahirkan Para Penguji UKW

Tim Satres Narkoba Polres Metro Jakarta Barat tiba di Polres Mandailing Natal sekitar pukul 04.00 Wib. Di sana anggota Polres Metro Jakarta Barat dibantu anggota Polres Mandailing Natal mengambil apel pagi guna mendengarkan arahan dari Kasat Narkoba AKBP Ronaldo Maradona.

Setelah apel personel selesai, para anggota menaiki mobil untuk berangkat ke Desa Banjar Lancat, Panyabungan Timur. Perjalanan ke sana butuh waktu kurang lebih 3 jam dan sebelum sampai ke desa tersebut, anggota harus berpindah mobil. 

Baca Juga: Asyik, Subsidi Listrik Masih Berlaku di Triwulan II 2021, Berikut Aturannya

Seluruh anggota turun dari mobil yang disewanya untuk pindah ke mobil offroad. Sebab, jalur yang dilalui tidak bisa dilintasi oleh mobil biasa karena medannya sangat terjal, licin dan berlubang. 

"Di Desa Huta Tinggi itu kita pindah mobil ke offroad. Dari situ kurang lebih masih sekitar 30 menit sampai di desa terakhir yaitu Desa Banjar Lancat," terangnya. 

Sesampai di sana, Satres Narkoba Polres Jakbar langsung melakukan perjalanan mencari ladang ganja milik tersangka ZF alias F. Sesuai dengan peta yang diberikan oleh F, anggota berjalan menelusuri sungai, kemudian masuk ke dalam hutan dengan jalan terus menanjak. 

Baca Juga: Lirik Lagu 'To The Bone' Pamungkas yang Viral di TikTok

"Jadi kalau ditanya proses ke ladang ganja, yang pasti medannya cukup sulit karena ada melewati sungai kemudian ada jalan menanjak yang tingkat derajatnya itu cukup besar dan curam, kemudian kita melewati hutan. Jalur jalannya juga tidak kelihatan, memang kalo dilihat dari karakter jalannya memang sengaja dibuat para pelaku untuk mengaburkan supaya tidak dapat diketahui orang lain jalan menuju ladang ganja tersebut," jelas Hasoloan.

Selama berjam-jam dengan hutan yang sunyi dan diduga masih terdapat hewan buas Satres Narkoba Polres Metro Jakbar terus berjalan. Udara semakin tipis setelah berjam-jam perjalanan dengan menuruni lembah dan menaiki perbukitan tapi tidak kunjung juga sampai ke ladang ganja.

Ternyata setelah ditelisik, Satres Narkoba Polres Jakbar salah jalan dan harus kembali lagi dititik awal perjalanan. Dari titik tersasar sampai ke titik awal lagi memakan waktu lebih dari dua jam, waktu terbuang-buang karena tersasar. 

Baca Juga: Lirik Lagu 'To The Bone' Pamungkas yang Viral di TikTok

"Jadi kami kembali menuruni lembah dan menaiki perbukitan karena nyasar, terus kami naik lagi terus naik tidak ada jalur landai. Anggota berteriak saja suaranya tidak terdengar karena kita sempat membagi kelompok untuk menemukan jalur ke ladang ganja tersebut. Akhirnya kita bisa bertemu dengan anggota yang sempat terpisah jalur dan kami melanjutkan pencarian," ucapnya.

"Jadi ke ladang ganja tersebut medannya cukup sulit ya, perjalanan untuk menemukannya lebih dari 10 jam dari berangkat sampai kembali. Kami sampai temukan ladang ganja itu sudah menjelang gelap dan kami kembali dari sana itu sudah hampir tengah malam," sambung dia. 

Sekitar pukul 17.00 Wib, anggota yang sejak pagi berjalan di mencari ladang baru berhasil sampai dibalik bukit Desa Banjar Lancat. Tanaman ganja di sana cukup tinggi-tinggi karena diduga sudah siap panen dan ada juga di lahan yang lain yang mau dibibitkan. 

Baca Juga: Indonesian Next Top Model Semakin Panas, Ada Ussy dan Andreas Zhu Pekan Ini

"Jadi kami temukan ada yang usianya berbeda, dari usia siap panen sekitar 7 bulanan, usia 6 bulan, usia 4 bulan, sampai usia 2 bulan. Kita bawa sebagai sampel barang bukti," katanya.

Setelah tanaman ganja tersebut dicabuti, dibabat dan dimusnahkan dengan cara dibakar, Satres Narkoba Polres Metro Jakbar kemudian turun dari ladang ganja. Jalur yang dilalui juga melewati jalur terjal menanjak, turunan lembah yang tajam serta kondisi tanah licin.

Baca Juga: Wspada! Gunung Merapi semburkan awan panas guguran sejauh 700 meter

"Ketika prosesnya kami sempat mengalami masalah karena sempat tersesat beberapa jam, itu sama juga prosesnya menapaki jalan turun ke lembah, menapaki jalan menaiki bukit lagi sampai kami kembali lagi ke titik awal untuk memastikan dan menganalisa jalur yang benar menuju ladang ganja. Memang sangat dibutuhkan ketenangan, kesabaran, keikhlasan dan pastinya kerjasama makanya saya bilang motto saya itu 'Bersama Maka Bisa'," lanjut dia. 

Kendati Demikian, Hasoloan tidak pernah merasa frustrasi untuk mencari keberadaan ladang ganja. Sebab, ia adalah seorang pemimpin yang harus bisa menunjukkan kepada anggotanya semangat juang sebagai pengemban amanah dari pimpinan Polres Metro Jakbar. 

Ia sesekali bersama anggotanya bercanda untuk hilangkan rasa lelah ataupun pemikiran untuk menyerah. 

Baca Juga: Mau nyari rumah subsidi? Kunjungi 3 aplikasi resmi PUPR ini

"Kalau frustasi sih tidak ya karena di satu sisi saya yang memimpin kegiatan untuk pencarian ladang itu, kalau saya frustasi bagaimana anggota, makanya kami bawa enjoy saja. Kesiapan mental dan fisik yang utama dan tidak kalah penting perlengkapan karena medan yang masih hutan murni. Belum lagi dalam perjalanan itu hujan dan adanya kerawanan lain misalnya ada binatang buas yang diduga masih ada," ujarnya.

Karir Hasoloan di Dunia Kepolisian

Hasoloan Situmorang adalah lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 2010B dan dinas pertamanya di Polda Sumatera Utara. Di sana ia mendapatkan tugas sebagai Kanit Reskrim dan sebelum berangkat sekolah kedinasan di PTIK ia menjabat sebagai Kapolsek Tanjung Morawa Polresta Deli Serdang. 

Pada 2017 ia lulus PTIK, kemudian berdinas di Mabes Polri. Selanjutnya ia mendapat mutasi ke Polda Metro Jaya. Di jajaran Polda Metro Jaya diawali penugasan di Polsek Tamansari Polres Metro Jakarta Barat sebagai Kasubnit Reskrim. 

Baca Juga: Dua kardus berisi 40 paket golongan I, TNI gagalkan peredaran 42,928 Kg sabu

"Dari Polsek Tamansari, saya ditarik ke Polres Metro Jakbar sebagai Kanit Resmob Sat Reskrim dan sekarang sebagai Kanit 2 Sat Narkoba," ucapnya.

Selama di Resmob, Hasoloan sudah mengungkap berbagai macam kasus kejahatan, mulai dari kasus penyekapan bos hotel, begal handphone sopir truk di Hayam Wuruk Tamansari, kasus pemuda bawa senjata tajam clurit di Pintu Tol Slipi Jaya, kasus perampokan toko emas di Tamansari dan Kembangan.

Sedangkan, selama 4 bulan emban jabatan sebagai Kanit 2 Narkoba, Hasoloan sudah mengungkap kasus narkoba jenis sabu di Palembang Sumsel, ratusan kilo narkoba jenis ganja dengan modus buah kedongdong asal Sumatera dan ratusan ganja dalam drum besar di Depok. 

Baca Juga: Marzuki Alie Bongkar proses pemilihan AHY hingga alasan lakukan KLB

"Seluruhnya itu karena berkat kerjasama Unit 2. Kalau kita kompak dan solid, ya semua pekerjaan akan jadi ringan," tutup dia.

Membagi waktu dengan Keluarga

Sebagai anggota polisi di bidang tugas reserse yang lebih banyak waktu di lapangan, Hasoloan tentunya sudah memberitahu keluarga bahwa dalam tugasnya membuat ia banyak waktu di luar rumah.

Baca Juga: PRMN Menyusun Modul Uji Kompetensi Wartawan untuk Perkuat Kualitas Jurnalisme

Namun, kata dia, sebisa mungkin ia membagi waktu untuk istri dan anaknya seperti makan malam bersama atau meluangkan untuk sekedar makan bersama di luar. 

"Sampai saya bisa di titik ini karena doa dan dukungan dari keluarga. Mengenai resiko profesi sebagai polisi, sejak awal saya sudah memberi penjelasan kepada istri dan anak-anak saya, menjadi seorang polisi waktunya banyak di luar dalam rangka pelaksanaan tugas," tegas dia. 

Oleh karenanya, keluarga sangat mendukung semua pelaksanaan tugas yang dilakukan Hasoloan dalam rangka mengayomi dan melindungi masyarakat dari tindak kejahatan seperti pelaku narkoba. 

Baca Juga: Titik Lemah Terkuak! Gugup Membuat Manchester City Tumbang

"Jadi dukungan dari keluarga itu sangat penting untuk saya. Karena pasti ada doa-doa yang senantiasa dipanjatkan untuk saya," tandasnya.***

Editor: Nugroho

Sumber: Polres Metro Jakarta Barat


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x