Yang jelas, penulis ini:
1. Tumbuh di lingkungan non Hindu-Buddha,
2. Tidak menerapkan bahasa dan budaya yang sama dengan orang Majapahit,
3. Tinggal jauh dari wilayah Jawa Timur.
Baca Juga: Jadwal Layanan SIM Keliling di Jakarta, Bekasi, Bogor, dan Bandung, Ini Lokasinya
Babad Tanah Jawi memuat peristiwa dan genologi raja-raja Jawa, dimulai dari Nabi Adam yang menurunkan dewa-dewa Hindu, lalu menurunkan tokoh Mahabharata, hingga tokoh cerita Panji di zaman Kediri.
Lalu Pajajaran, Majapahit, Demak, Pajang, hingga kesultanan Mataram.
Menurut sejarawan H.J. De Graaf (1899-1984), Babad Tanah Jawi adalah sumber sejarah primer dan valid untuk peristiwa sejarah pada zaman Pajang hingga Kertasura.
Baca Juga: Spesifikasi dan Harga HP Asus Zenfone 8 Baru Rilis di Indonesia, Ponsel Mini Tawarkan RAM 16 GB
Namun, untuk masa sebelum tahun 1580 M, naskah ini tidak bisa digunakan untuk sumber sejarah, karena bercampur dengan mitos dan legenda.