Di mana dibuat atau ditulis.
Why (mengapa?)
Untuk tujuan apa dibuat atau ditulis.
How (bagaimana?)
Dan sebagai pelengkap, bagaimana sumber sejarah itu digunakan.
Baca Juga: Buntut Rachel Vennya Kabur dari Karantina, Polisi Juga Panggil Pacarnya Salim Nauderer
Misalnya, prasasti digunakan dengan cara dipahatkan pada batu di suatu daerah, sehingga bisa dibaca bersama-sama, sementara lontar mantra digunakan dengan cara dibacakan dalam ritual tertentu.
Jadi, ketika kita mendengar sebuah peristiwa sejarah dari siapapun, hal pertama yang harus ditanyakan adalah sumbernya dari mana?
Jika sudah tahu sumbernya, kita bisa menerapkan 5W+1H. Dari situ, kita bisa mengkategorikan sumber sejarah tersebut ke dalam kriteria sumber primer, sumber sezaman, sumber sekunder atau sumber yang harus ditolak.