LAMONGAN TODAY - Sebelumnya, Ranggalawe menggendong anaknya, Kuda Anjampiani, ketika sedang menangis.
Untuk menenangkan, Ranggalawe memberi janji yang sebenarnya untuk menghibur saja, yakni ayahnya itu hanya akan pergi sebentar saja menghadap raja ke Majapahit dan ketika pulang akan membawakan mainan kereta kencana, lengkap dengan Kuda Sambraninya.
Lanjut kisah menjelang pertempuran. Telah disepakati, formasi yang akan digunakan adalah buaya dengan mulut menganga, di mana puncak pimpinannya dipegang oleh Gagarangan Tambakbaya.
Setelah para perwira mengetahui posisi tempurnya masing-masing, rapat pun dibubarkan untuk langsung mengatur barisan.
Namun baru saja rapat selesai, tiba-tiba saja sosok yang dihormati Ranggalawe selain ayahnya menyeruak di tengah kerumunan, sehingga keadaan yang ramai mendadak senyap.
Pertanda bahwa aura dan kharisma sosok yang baru saja hadir itu sungguh luar biasa.
Baca Juga: Prestasi dan Profil Daniel Marthin yang Dipasangkan dengan Mohammad Ahsan Gantikan Hendra Setiawan
Tidak ada satu pun orang Tuban yang tidak mengenal sesepuh itu. Dia adalah Kiai Gending Pelandongan, Mertua dari sang Adipati.