Teror dan Horor, Fenomena Seram dan Menakjubkan di Masa Akhir Majapahit

- 30 Oktober 2021, 01:44 WIB
Ilustrasi keruntuhan Majapahit. Tangkapan layar YouTube/@ASISIChannel
Ilustrasi keruntuhan Majapahit. Tangkapan layar YouTube/@ASISIChannel /

Artinya, caru Calon Arang dipersembahkan kepada makhluk-makhluk buto dan pengunggu kuburan.

Dalam kisah Calon Arang, persembahan daging hewan ini lalu diganti dengan daging manusia untuk meningkatkan eskalasi serangan teluhnya.

Penulis lontar Calon Arang, sampai perlu memberikan penegasan, bahwa praktik yang dilakukan Calon Arang adalah sesat dan harus dibasmi.

Baca Juga: Lirik Lagu Ngapurane Sayang Aku Dudu Wong Top Topan - Miqbal GA, Lengkap dengan Bahasa Indonesia

Apokalips

Bisa jadi, suasana kiamat yang digambarkan Lontar Calon Arang benar-benar terjadi di masa akhir Majapahit.

Mungkin, penulis lontar tersebut melihat langsung korban yang bergelimpangan, dalam serangan Demak ke wilayah-wilayah Majapahit.

Dalam bahasa aslinya disebutkan: "Tan ana sela nikang setra watas urung-urung."

Baca Juga: Dituding Menjadi Pelakor Usai Beredar Dugaan Foto Percakapan, Thalita Latief Membantah

Atau tidak ada selanya di kuburan dengan batas parit. Karena mayat bertumpuk-tumpuk di kuburan, di ladang, di jalan-jalan, hingga di pemukiman penduduk.

Halaman:

Editor: Achmad Ronggo

Sumber: YouTube/@ASISIChannel


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x