Pujian itu membuat Niwatakawaca terlena, bahkan mengungkapkan rahasia kelemahannya, yakni pada bagian tenggorokan.
Di sisi lain, Arjuna membuat kegaduhan di luar tempat keduanya berada. Karena merasa terganggu, Niwatakawaca meninggalkan Supraba, kemudian menuju pusat kegaduhan itu.
Baca Juga: Brand Hapus Iklan Kim Seon Ho Saat Skandal Pecah, Dihubungi Sepanjang Hari Tak Ada Jawaban
Sampai tujuan, Arjuna telah meninggalkan tempat bergaduh, lantas bertemu dengan Supraba. Supraba pun memberi tahu titik lemah yang dimiliki Niwatakawaca.
Menyadari telah tertipu oleh Batari Supraba dan Arjuna, Niwatakawaca marah besar, bersama pasukannya, Niwatakawaca memburu dua penipu utusan Batara Indra itu hingga sebelah Selatan Gunung Himalaya.
Pasukan Hima Himantaka bertempur melawan oleh lasuka absara dari Kahyangan. Oleh pasukan absara, pasukan Hima Himantaka dibuat kocar-kacir.
Baca Juga: Rachel Vennya Ngaku Tak Pernah Jalani Karantina, Kapendam Jaya Membantah: Sempat Masuk Tiga Hari
Melihat pasukannya kalah, Niwatakawa terjun langsung sebagai panglima perang.
Arjuna kemudian menarik pasukannya mundur, kemudian menggunakan kesempatan untuk membidikkan Panah Pasopati ke arah Niwatakawaca.
Saat mulut Niwatakawaca terbuka, melesatlah Panah Pasopati menghujam Pada titik lemah yang telah disebutkan Supraba hingga tembus ke bagian belakang.