Di hadapan Arjuna yang masih bersemedi Indra mengungkapkan isi pemikiannya, segala wujud termasuk kekuasaan dan kenikmatan dunia, hanya merupakan kebahagiaan semu dan jauh dari yang mutlak.
Untuk mencapai kesempurnaan itu manusia harus mencapai kesempurnaan hidup melalui Moksa. Kesempurnaan hidup bisa diraih bila manusia sanggup menerobos segala wujud yang hakikatnya ilusi dan penyesat jalan menuju yang mutlak dalam hening.
Rasa dan pikir Arjuna yang masih mengatupkan sepasang matanya itu menjawab petuah Batara Indra, bahwa tapabrata bukan untuk memenuhi kepentingan pribadi, melainkan membantu Pandawa untuk mencapai kejayaan Baratayuda di rimbag Kurusetra.
Baca Juga: Gara-Gara Tawuran, Pelajar Alami Luka Bacok, Polisi Ciduk Delapan Remaja
Hanya melalui kejayaan Pandawa, angkara murka di jagat dapat disirnakan, kesejahteraan juga dapat diwujudkan.
Rupanya, rencana Batara Indra yang ingin meminta bantuan Arjuna ini bocor ke telingan Niwatakawaca, karenanya raha Hima Himantaka tersebut memerintahkan kepada seekor babi hutan bawahannya yang bernama Muka, untuk membunuh Arjuna yang sedang bertapa tersebut.
Babi hutan bernama Muka itu membuat hiruk-pikuk di luar tempatnya bertapa, sehingga Arjuna terpaksa keluar dari tempat semedinya.
Baca Juga: Apes! Aksi Maling Gagal Curi Spion Mobil Viral, Polisi Kantongi Ciri-ciri Pelaku Lewat Kamera CCTV
Ketika menyaksikan seekor babi hutan merusak keasrian pemandangan di kaki Gunung Indrakila, Arjuna meletakkan sebatang warastra pada busurnya.