Baca Juga: Diobral Kenalpot Sitaan Dijual Bebas di Pasar Online Seharga Rp1.234, Cek Faktanya
Kusir sering jadi sasaran, dalam Bharatayudha Bisma tak lagi dapat memanah dengan baik ketika kusirnya dirampungi terlebih dahulu, sehingga dia terpaksa menjauhi medan perang. Lalu bagaimana dengan kusir Nambi?
Prof. Dr. Slamet Mulyana dalam bukunya Menuju Puncak Kemegahan Sejarah Kerajaan Majapahit, menuliskan bahwa Brahma Cikur adalah nama kuda Nambi.
Hal ini agaknya diikuti oleh sejumlah penulis artikel dan cerita fiksi sejarah, yang kebetulan banyak ditemukan di internet.
Namun, dalam Kidung Ranggalawe, Brahma Cikur ternyata adalah nama kusir Nambi, bukan nama kuda, jadi dia manusia.
Hal yang menguatkan bahwa Brahma Cikur adalah nama orang, namanya terdapat dalam deretan orang-orang yang berjasa, di mana mereka sedang mengikuti penghadapan di depan Raja Majapahit.
Tentulah Brahma Cikur yang turut hadir di depan raja ini bukan kuda, tapi manusia.
Ada bagian pula, di mana saat pertempuran sempat berdiri dari keretanya, menolah-noleh seakan gatal ingin turut membunuh musuh seperti Nambi. Tentu ini menunjukkan bahwa dia lagi-lagi manusia.