Di antaranya adalah mamsa atau ritual makan daging, dan maithuna atau ritual bersenggama.
Bagi orang di luar Tantra, kesemua ritual ini akan terlihat asusila. Akibatnya, Durga Ra Nini pun dianggap serjng berbuat asusila dengan berselingkuh dan bersenggama.
Baca Juga: Terima Permohonan Maaf, Mantan Kim Seon Ho Lanjutkan Proses Hukum Akibat Komentar Kebencian
Tidak sedikit dari cerita sastea kuno yang menyudutkan Durga sebagai istri yang asusila.
Dalam Kitab Kowarawasrama, Dewi Uma berselingkuh dengan Dewa Surya dan pengembala lembu, sehingga dikuyuk menjadi Durga Ra Nini.
Dalam Kidung Sudamala, Dewi Uma berselingkuh dengan Dewa Brahma dan dikutuk menjadi Durga Ra Nini.
Baca Juga: Pemerintah Wajibkan Tes PCR Penumpang Pesawat, Komisi V: Itu Langkah Mundur!
Namun, kisah dari Kitab Tantu Penggelaran ini sangat representatif dengan Panca Makara Puja.
Diceritakan bahwa, setelah sekian lama peristiwa Dewi Uma berselingkuh dengan pengembala kambing berlalu.
Suatu hari, anak Bathara Guru, atau Dewa Siwa, yakni Kumara datang menghadap ibunya, yakni Dewi Uma.