Baca Juga: Mengejutkan! Kepribadian V BTS Berubah menurut MBTI Tes, Ini Sebabnya
Jadi, kata kunci yang ketiga adalah darah. Yakni, Durga dipuja dengan upacara penumpahan darah.
Terdapat kisah purana mengenai kisah shakti Dewa Siwa yang ketiga, yakni Dewi Kali, yang mengalahkan musuh dengan meminum darah mereka, dan Dewi Kali, dianggap sebagai penjaga kuburan.
Maka upacara penumpahan darah ini, menyebabkan Durga dan Kali saljng tumpang tindih, dan akhirnya bagi pengikut Tantra menjadi berbaur.
Baca Juga: Selama Era Jokowi, Ratusan Mahasiswa se-Indonesia Tunut Penuhi Janji-Janji Kampanye
Sehingga muncullah konsep Durga-Kali, yakni Durga yang akhirnya bersifat bengis.
Dari sinlah akhirnya muncul konsep Durga bertaring, yang dikenal juga dengan nama Ranini.
Durga yang bertaring muncul sebagai upaya orang-orang di luar Tantra menidentifikasi Durga yang dipuja oleh para pengikut Tantra.
Baca Juga: Lahirnya Nusantara: Candi Ini Menolak Intoleransi, Peleburan Dua Agama Besar di Indonesia
Para pengikut Tantra aliran Bhairawa, memiliki upacara yang sangat rahasia, yang disebut Panca Makara Puja.