LAMONGAN TODAY - Politisi Partai Demokrat Yan Harahap mengomentari aksi blusukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) membagikan obat dan sembako saat pemberlakuan PPKM Darurat.
Yan Harahap yang menjabat Deputi Strategi dan Kebijakan Balitbang DPP Partai Demokrat itu pun menyinggung soal pencitraan dari cara blusukan Jokowi itu.
Ia menilai aksi itu sebagai salah satu pencitraan.
"Pencitraan tak bertepi," tulis Yan Harahap sambil menunjukkan berita Jokowi bagi obat dan sembako 16 Juli 2021.
‘Pencitraan tak bertepi.’
—
Jokowi Bagi Obat di Sunter, Pandu Riono: Agar Kelihatan Peduli, Padahal Negara Gagal - Nasional https://t.co/Bq02mVzJSJ https://t.co/0OFpUrNwKO— ???????????? ℍ???????????????????????? (???? ???? ????) (@YanHarahap) July 16, 2021
Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo membagikan paket obat dan sembako kepada warga di Jakarta Utara, Kamis malam.
Dalam video di channel Sekretariat Presiden yang diunggah pada Kamis malam, Presiden Jokowi tampak mendatangi rumah warga di gang kecil dengan mengenakan masker, sarung tangan hitam, kemeja putih yang dibalut dengan jaket cokelat muda, serta celana hitam.
Baca Juga: Akademisi Ungkap Alasan Daging Kurban tak Maknyus Akibat Hewan Stress: ASUH Jadi Faktor Penentu
Dalam keterangan video disebutkan waktu kunjungan adalah pukul 20.52 WIB, Presiden pun tampak ditemani Paspampres.
"Malam hari ini saya berada di Kampung Sunter Agung dalam rangka mengawali pemberian sembako kepada masyarakat yang akan diberikan menyeluruh yang sudah disiapkan 200.000 ton beras yang akan disalurkan nanti dari Bulog," kata Presiden Jokowi di Kampung Sunter Agung, Jakarta.
Tidak ketinggalan, Presiden Jokowi juga membagikan paket obat kepada masyarakat.
Baca Juga: Bacaan Ayat Kursi, Arab, Latin dan Terjemahannya Bisa Dibaca Setiap Hari
"Kedua, saya juga membagikan paket obat, baik yang untuk gejala ringan paket 1, paket 2 yang gejala sedang dan paket 3, yang pada awal ini akan membagikan 300.000 paket obat itu," kata Presiden.
Menurut Presiden, pada pekan depan akan diteruskan penyaluran paket obat kedua juga sebesar 300.000 paket.
"Kita harapkan dengan pembagian sembako ini dan juga paket obat-obatan, vitamin, dan suplemen masyarakat bisa lebih tenang dalam menghadapi penyebaran COVID-19," ungkap Presiden.***