Katanya Corona Mematikan, Kenapa Matinya Selalu Di RS, Tidak Di Jalan, Tidak Di Kebun? Cek Faktanya

11 Agustus 2021, 15:02 WIB
Virus Covid-19 Mematikan. /Turn Back Hoax/

LAMONGAN TODAY - Beredar postingan di Facebook oleh akun bernama Yon Carlos di grup SUAYAN GROUP.

Postingan yang berupa gambar tersebut terdapat narasi bahwa virus Corona ganas dan mematikan.

Namun korban tewas akibat Covid-19 selalu di rumah sakit, tidak ada yang meninggal di jalan, rumah, pasar, ataupun sawah.

Baca Juga: Harga HP iPhone Terbaru, Ada iPhone 13? Simak Daftarnya Di Sini

Postingan Yon beredar di tengah pandemi Covid-19 yang belum mereda, dan dimaksudkan agar masyarakat skeptis terhadap rumah sakit yang dianggap memiliki motif tertentu.

NARASI:

“KATANYA GANAS DAN MEMATIKAN”

Jika Memang “GANAS”, Kenapa tidak

Mati di Jalan, Kenapa Tidak Mati di Rumah,

Kenapa Tidak Mati di Sawah/Kebun, Kenapa Tidak Mati di Pasar-pasar?

Baca Juga: Calon Pengantin Baru Merapat! Sekarang Nikah Daftar Online, Kartu Mempelai Dikirim Via WhatsApp

Tapi SELALU MATI DI RS

“ADA APA DENGAN RS ??”

OPENYOURMIND | #PLEASEWAKEUP | #SALAMAKALSEHAT

Setelah dilakukan penelusuran terkait fakta, ditemukan bahwa tidak benar korban tewas akibat Covid-19 hanya meninggal di rumah sakit.

Baca Juga: Tak Boleh Lagi Ada Sunat Bansos, Kemensos: Cek Langsung Di cekbansos.kemensos.go.id

Tidak hanya meninggal di rumah sakit. Data dari Anggota komunitas LaporCovid-19, Yerikho Setyo Adi, menunjukkan 265 pasien Covid-19 meninggal saat isolasi mandiri di rumah.

Selain itu, beberapa waktu lalu diberitakan korban Covid-19 yakni seorang pemilik warung ditemukan meninggal di dalam warung dan tukang becak yang positif Covid-19 meninggal di atas becaknya.

Anggota komunitas LaporCovid-19, Yerikho Setyo Adi, menunjukkan data bahwa sebanyak 265 pasien Covid-19 meninggal saat isolasi mandiri di rumah. Angka tersebut merupakan akumulasi dari bulan Juni 2021 hingga 2 Juli 2021.

Baca Juga: Harga Realme Kian Murah, Ada Realme X3 SuperZoom, C25, 8 Pro, Realme 85, Masih Banyak Lagi!

Adapun rincian dari korban tersebut tersebar di 47 Kota dan Kabupaten dari 10 Provinsi yakni DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Lampung, Kepulauan Riau, Riau, dan Nusa Tenggara Timur.

Provinsi yang terdata cukup banyak untuk kematian di luar rumah sakit adalah Jawa Barat yakni 97 kematian dari 11 kota/kabupaten.

Beredar, seorang pengayuh becak bernama Bilal (84) meninggal di atas becaknya di Jalan Magangan Kulon di Kelurahan Patehan, Kemantren Kraton, Kota Yogyakarta, Senin 19 Juli 2021.

Baca Juga: Presiden AS Joe Biden Prediksi Jakarta Tenggelam, Gubernur DKI Jakarta: Itu Artinya Indonesia Jadi Perhatian

Hasil uji swab menunjukkan Bilal reaktif. Nyawa Bilal tidak tertolong karena tidak ada yang mengetahui Bilal positif Covid-19.

Korban lain juga ditemukan di Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Seorang pemilik warung meninggal di dalam warung sekitar pukul 9 pagi.

Sekitar jarak 15 meter, seorang tukang becak yang tidak diketahui identitasnya meninggal di atas becak pada pukul 10 pagi.

Baca Juga: Presiden AS Joe Biden Prediksi Jakarta Tenggelam, Gubernur DKI Jakarta: Itu Artinya Indonesia Jadi Perhatian

Menurut warga, keduanya sempat melakukan kontak. Hasil tes swab jenazah dinyatakan keduanya positif Covid-19.

Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa klaim Yon Carlos adalah HOAX dan termasuk kategori Konten yang Menyesatkan.***

Editor: Nugroho

Sumber: Turn Back Hoax

Tags

Terkini

Terpopuler