Metode Testing Covid-19 akan Diganti Metode Baru, Berikut Perbedaan Tes Swab dan Tes Saliva

2 Februari 2021, 21:31 WIB
Ilustrasi tes Covid-19. / pixabay /

LAMONGAN TODAY – Metode tes Covid-19 yang biasa dilakukan oleh tenaga kesehatan dikabarkan akan diganti dengan metode baru yang dicanangkan pemerintah.

Selama masa pandemi, pemerintah memang memiliki kewajiban untuk melakukan tracing kepada orang-orang yang diprediksi positif Covid-19.

Ketika ada yang terkena virus ini, pemerintah melalui satgas Covid-19 dan tenaga kesehatan berupaya melakukan tracing terhadap orang yang memiliki kontak fisik dengan orang yang dinyatakan positif Covid-19 ini.

Baca Juga: BLT BPJS Ketenagakerjaan Dihapus, Berikut Bantuan yang Akan Berlanjut di Tahun 2021

Upaya tersebut dilakukan dengan mengadakan tes atau menghimbau orang yang memiliki kontak fisik dengan pasien positif tersebut untuk melakukan tes mandiri dan melakukan karantina mandiri.

Tes deteksi Covid-19 yang biasa dilakukan yaitu tes swab, akan diganti dengan metode 'saliva direct test'.

Standar penegakan tes saliva apakah bisa menjadi tes untuk diagnosis Covid-19 juga masih belum terupdate di masyarakat secara luas.

Baca Juga: Waspada! BMKG Beri Peringatan Kemungkinan Multi Bencana, Berikut 10 Wilayah Harus Siaga Tsunami dan Gempa Bumi

Namun Menristek, Bambang Brodjonegoro mengungkapkan bahwa pihak pemerintah akan berencana mengganti tes swab dengan tes air liur 'saliva direct test'.

Tes berbasis air liur ini telah mengantongi izin Badan Pengawas Obat dan Makanan di Amerika Serikat (FDA).

Secara umum perbedaan tes swab dengan tes saliva terletak pada sampel yang diambil, jika pada tes swab mengambil sampel berupa lendir di rongga pernapasan, sedangkan tes saliva menggunakan air liur.

Baca Juga: Permudah Impor Vaksin, Bea Cukai Berikan Fasilitas Pelayanan Segera dan Bebaskan Pajak Impor Vaksin Sinovac

Berikut adalah perbedaan, kekurangan, dan kelebihan untuk masing-masing metode tes swab dan tes saliva:

Swab Tes

Swab tes adalah metode tes yang dilakukan pada seseorang dengan mengambil sampel lendir dari rongga pernapasan seperti hidung dan tenggorokan.

Tes swab sangat tergantung dengan tenaga medis untuk melakukannya mulai sejak awal pengambilan sampel sampai diperoleh dan diketahui hasilnya.

Baca Juga: Aamir Khan Segera Bintangi Film Adaptasi Spanyol Populer, Campeones

Selain itu, tes swab bagi sedikit orang juga membuat tidak nyaman karena merangsang batuk dan bersin.

Tahapan tes swab yaitu pengambilan sampel lendir, dilakukan ekstraksi untuk menemukan RNA virus dan penterjemahan menjadi DNA..

Tahap berikutnya yaitu aplifikasi DNA virus menggunakan mesin PCR yang mana menggunakan primer spesifik untuk SARS-CoV-2.

Baca Juga: Kota Kupang Dilanda Covid-19 dan Tanah Longsor, Wakil Wali Kota: Daerah ini dalam Kondisi Darurat Bencana

Kemudian, interpretasi hasil amplifikasi DNA virus untuk dideteksi aakah ada indikasi sampel tersebut terinfeksi Covid-19, sehingga hasil diketahui.

Kelebihan tes swab yaitu bisa mendekteksi Covid-19 dengan efektivitas yang cukup tinggi mencapai 90 persen.

Kekurangan tes swab yaitu banyaknya rangkaian metode yang dilakukan untuk mengetahui hasil setiap sampelnya.

Baca Juga: Kesbangpol Gandeng FKUB Perkuat Kerukunan dan Toleransi Antarumat Beragama di Lamongan

Selain itu biaya tes swab yang cukup mahal untuk setiap sampel dan untuk mengetahui hasilnya membutuhkan waktu 2-3 hari.

Tes Saliva

Tes saliva atau tes air liur adalah tindakan medis tanpa memasukkan alat ke dalam rongga tubuh manusia, istilah kerennya disebut non-Invasive.

Tes saliva sangat berbeda dengan swab karena tidak memasukkan Q-tip panjang seperti cotton bud sebagai alat pengambilan sampel.

Baca Juga: Kartu KIS atau PBI Dapat Bantuan Rp300 Ribu Februari 2021? Jangan Sampai Lewat! Segera Lakukan Ini

Seseorang cukup meletakkan sedikit air liurnya ke dalam wadah sampel saja tanpa memasukkan alat atau pengambilan sampel darah.

Tes air liur juga berbeda dengan tes swab yang tidak perlu melakukan ekstraksi pada sampel yang diambil pada setiap orang dan dilakukan PCR.

Sehingga metode tesnya hanya pengambilan sampel air liur, reaksi amplifikasi dengan PCR, lalu identifikasi untuk mengetahui hasilnya.

Baca Juga: Karan Johar Batalkan Pembuatan Film ‘Takht’ yang Seharusnya Dibintangi Kareena Kapoor dan Ranveer Singh

Ektrasi pada tes saliva tidak dilakukan, tetapi dapat diganti dengan penambahan enzim yang dipanaskan.

Pemotongan tahap ekstraksi sangat efisien karena pada tahapan ekstraksi membutuhkan tindakan khusus dan membutuhkan banyak jenis reagen dengan harga yang tidak murah.

Berdasarkan segi metode, bisa dikatakan bahwa tes saliva lebih tidak memakan waktu dan metodenya sederhana.

Baca Juga: Biar Kapok! Polisi Tangkap 5 dari 8 Kawanan Begal: 2 Diantaranya Ditembak

Tes saliva juga memiliki efektivitas yang cukup baik dan hampir setara dengan swab tes yaitu sekitar 94 persen.

Kelebihan tes saliva yaitu, waktu untuk pengumpulan sampel lebih singkat dan seseorang dapat melakukannya tanpa harus datang ke rumah sakit atau klinik.

Untuk pengiriman sampel setiap orang dapat memakai kurir khusus untuk diserahkan sampelnya ke laboratorium terkait.

Baca Juga: Diisukan Dirinya Merestui Moeldoko Ambil Alih Kepemimpinan Partai Demokrat, Mahfud MD: Isu Aneh

Kekurangan tes saliva yaitu memerlukan tenaga atau personil laboratorium yang yang terampil untuk menjalankan tes.

Selain itu, ada beberapa tipe air liur yang berasal dari berbagai orang dapat menjadi lengket dan mengental sehingga bisa menjadi masalah pada sampel dan pengoperasian mesin penanganan.

Dengan demikian perlu dilakukan pengkajian untuk melakukan kedua tes tersebut dan penetapan sebagai standar penegakan diagnosis Covid-19.***

Editor: Furqon Ramadhan

Sumber: berbagai sumber

Tags

Terkini

Terpopuler