Vaksin Buatan Peneliti Unair Surabaya Menjanjikan: BPOM Beri Dukungan, Kami Percaya Diri

- 18 Agustus 2021, 17:56 WIB
Kampus Unair Surabaya.
Kampus Unair Surabaya. /Pixabay/cicitraya

Fendik mengemukakan Vaksin Merah Putih Unair dikembangkan melalui platform inactivated virus atau virus yang dimatikan.

Platform tersebut merupakan satu dari lima yang terpilih untuk dikembangkan sebagai vaksin COVID-19 di Tanah Air.

"Kita ada model peptide, vaksin tetes oral, koktail antibodi dan adenovirus, yang terpilih adalah inactivated virus," katanya.

Baca Juga: Update Harga HP iPhone Spesial 12 Seiries, Ada Pembahasan iPhone 13 Pastinya Menarik bagi Anda

Fedik menambahkan plaform inactivated virus tersebut saat ini sedang menjalani fase kedua uji praklinik bekerjasama dengan perusahaan farmasi swasta PT Biotis Pharmaceutical Indonesia yang berdomisili di Bogor, Jawa Barat.

"Saya melihat komitmen dari PT Biotis Pharmaceutical Indonesia sangat tinggi karena biaya dari produk inactivated virus itu jauh lebih besar membutuhkan sarana prasarana yang terstandar nasional dan internasional," katanya.

Universitas Airlangga juga berkomitmen untuk ikut memantau setiap kejadian di lapangan dari hasil pengembangan hingga tahap produksi vaksin.

Baca Juga: Konvoi Berujung Tawuran Maut, Polisi Ciduk 2 Pelaku: Mereka Mencoba Kabur

"Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga memberikan dukungan luar biasa pada panduan pengembangan vaksin sehingga kami lebih percaya diri, tahu kurangnya di mana dan harus bagaimana," katanya.

Sementara itu, sebanyak lima kandidat Vaksin Merah Putih di Indonesia selain yang dikembangkan Universitas Airlangga di antaranya karya peneliti Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman berplatform subunit protein rekombinan, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) berlatform rekombinan, Institut Teknologi Bandung (ITB) beplatform subunit protein rekombinan dan adenovirus vector.

Halaman:

Editor: Nugroho


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x