Belanda kemudian memanfaatkan ketakutan ini dan mulai menyewa orang Aceh yang berkhianat, sebagai informan mereka, untuk memata-matai para pasukan Aceh.
Hingga akhirnya, Belanda berhasil mengetahui rencana Teuku Umar untuk menyerang Meulaboh pada tanggal 11 Februari 1899.
Baca Juga: Match Fixing Lagi! Ini Kronologi Pengaturan Skor di Liga 2 Indonesia RANS Cilegon FC vs Perserang
Karena rencananya telah diketahui, akhirnya Teuku Umar pun gugur tertembak peluru serdadu Belanda.
Meskipun ditinggal suaminya yang telah gugur, perjuangan Cut Nyak Dien tetap berlanjut. Dengan memimpin perlawanan melawan Belanda, di daerah pedalaman Meulaboh bersama pasukan kecilnya.
Pasukan ini terus bertempur, hingga akhirnya kalah juga pada tahun 1901, karena tentara Belanda lebih kuat saat itu.
Selain itu, kondisi Cut Nyak Dien juga sudah semakin tua, matanya sudah mulai rabun, dan Ia pun terkena penyakit lainnya.
Jumlah pasukannya juga terus berkurang, serta sulitnya memperoleh makanan kala itu. Hingga akhirnya, Belanda lewat informannya, mengetahui lokasi persembunyiannya dan Cut Nyak Dien pun akhirnya tertangkap.
Jadi, pengkhianat bangsa pun sudah ada sejak zaman penjajahan dulu, yang membuat perjuangan menjadi semakin berat.