Baca Juga: Jangan Sampai Salah Langkah! Ini 7 Tips Buat Pemain Baru Blue Archive Indonesia
Belanda yang marah karena telah dikhianati, kemudian melancarkan operasi besar-besaran untuk menangkap Cut Nyak Dien dan Teuku Umar.
Akan tetapi, para pejuang Aceh, kini dilengkapi perlengkapan persenjataan dari Belanda. Dengan cara bergerilya, mereka mulai menyerang para serdadu Belanda.
Sementara itu, di kubu Belanda, Jenderal Van Swieten yang dianggap gagal, akhirnya diganti oleh Jenderal J. l. J. Hubertus Pel.
Baca Juga: Squid Game Meledak, Season Kedua Akan Segera Hadir: Lee Jung Jae Akan Melakukan Sesuatu untuk Dunia
Namun, penggantian itu tidak terlalu berpengaruh. Justru, Jendral Jacobus dengan cepat terbunuh dan pasukan Belanda berada pada kekacauan dalam internal mereka.
Cut Nyak Dien dan Teuku Umar terus menekan Belanda, lalu menyerang Kutaraja dan Meulaboh, yang merupakan bekas markas Teuku Umar, sehingga Belanda terus-terusan mengganti Jenderal mereka yang bertugas.
Hingga pada suatu ketika, Belanda mengirim pasukannya yang bernama Marechaussee (De Marsose) ke Aceh. Pasukan ini disebut pasukan yang lebih terlatih dan kejam, serta dibekali dengan senjata yang lebih canggih. Hingga sangat sulit ditaklukkan oleh Orang Aceh.
Baca Juga: Lirik Lagu 'Satu Nusa Satu Bangsa' Karya L Manik, Untuk Kenangan Perjuangan
Pasukan De Marsose ini membunuh dan menghancurkan semua yang ada di hadapan mereka. Akibat dari kekejaman pasukan De Marsose, banyak pejuang Aceh yang berguguran dan menyebabkan ketakutan pada para penduduk Aceh.