Baca Juga: Cegah Anarkisme Hukum, Demokrat Mentahkan Uji Materiil Yusril dengan Serahkan Bukti ke Kemenkumham
Setapak demi setapak, Majapahit mulai mundur teratur, tidak mampu menghadapi strategi tempur buaya dengan mulut menganga.
Selepas di desak Jaran Pikatan, Gingsir dan kesatuannya dikerahkan untuk memperkuat pasukan yang dipimpin Nambi.
Komposisi gabungan ini membuat pasukan Majapahit menjadi begitu perkasa. Mereka menebus kekalahan di lapis pertama dengan membuat tentara Datara balik kewalahan.
Baca Juga: Hasil Thomas Cup Indonesia vs Taipei: Ginting Menang dari Chou Tien Chen, Fajar/Rian Tampil Gemilang
Ratusan prajurit gugur tumpang tindih, tidak mampu menahan amukan pasukan gabungan tersebut.
Keadaan ini membuat Tamenggita yang berada di sisi kanan, terpaksa menggeser pasukannya untuk mendekati pasukan pelindung kepala, yang berada di bawah pimpinan Wiraksara.
Wiraksara dan Tamenggita kemudian mengambil strategi yang sama, yakni menggabungkan pasukan untuk mendukung pasukan Jaran Pikatan.
Meski demikian, harus diakui bahwa Nambi orang yang cukup ahli dalam pertempuran. Layaknya Arjuna, panahnya berkali-kali memakan korban.