Mereka berguguran diterjang serangan tak terbendung. Jaran Pikatan terus memundurkan lawan jauh sebelum Ra Wiro dan pasukannya menggantikan posisi Gingsir.
Ra Wiro tidak ingin musuh semakin mempermalukan Majapahit, namun Jaran Pikatan dan pasukannya terlampau sulit untuk ditahan.
Baca Juga: Dapat Banyak Kecaman, Polisi Minta Maaf Usai 'Smackdown' Mahasiswa di Tangerang
Dalam duelnya dengan Jaran Pikatan, Ra Wiro tumbang dan terluka cukup parah. Belum sempat keluar dari pertempuran, tanpa belas kasihan, kepala Ra Wiro dipenggal.
Mendengar kabar kematian Ra Wiro di garis depan secara mengenaskan, para mantri Majapahit sangat marah, namun tidak bisa begitu saja membalas.
Apalagi, tentara Datara semakin lama, semakin mendekat ke sejumlah posisi kunci.
Jaran Wahan berhasil dikepung para prajurit Jaran Pikatan. Belum sempat melawan, dia justru tersambar panah sampai terjatuh dari kuda.
Melihat junjungannya terluka, para prajurit pengawalnya segera menjebol kepungan dan melarikan pemimpinnya itu dari medan perang untuk mendapat pengobatan.
Kosongnya pimpinan di garis depan Majapahit, membuat tentara Majapahit bertempur sangat ngawur.