"Meng-covid-kan pasien? Apa untungnya? Bagaimana caranya? Ckckck" cuitnya.
drh. Nur Purba P. juga ikut menyentil "Sudah enggak becus terus kambing hitamkan sana-sini. Pakai bilang keterangan dokter soal pasien Covid-19">Covid-19 di RS harus diverifikasi dulu," cuitnya.
Dokter spesialis anestesi, Nirwan Satria ikut menyampaikan kekecewaan.
Dia berpendapat, dengan melempar tuduhan itu, Moeldoko-Ganjar menebar kebencian dan memprovokasi masyarakat agar membenci rumah sakit, tenaga medis, dan nakes dalam kondisi pandemi ini.
"Kalau ada agenda, jalankan saja agendanya tanpa mesti provokasi," tegasnya.
Tak cuma di dunia maya, di dunia nyata, dokter-dokter lain ikut bicara. Dokter spesialis paru di RS Persahabatan, Erlina Burhan, salah satu yang membantah tudingan Moeldoko-Ganjar.
Baca Juga: Harga dan Spesifikasi Xiaomi Redmi Note 9 Pro, Spesifikasi Dewa dengan Harga Murah
"Dokter tidak akan menulis diagnosis Covid-19">Covid-19 kalau tidak ada bukti, buat apa dokter meng-covid-kan pasien?" tuturnya.
Selama ini, kata dia, banyak masyarakat tidak memahami, gejala yang ditimbulkan Covid-19">Covid-19 berbeda-beda, sesuai organ tubuh yang diserang.
Virus yang pertama kali terdeteksi di Wuhan, China ini bisa menyerang organ tubuh selain saluran pernapasan.