Pernyataan ini membuat kalangan dokter protes. Baik di dunia maya maupun dunia nyata, para dokter ramai-ramai menyentil Moeldoko.
"Tudingan bahwa RS meng-covid-kan pasien untuk mendapatkan anggaran ini berbahaya, apalagi diucapkan oleh pejabat negara," protes dokter spesialis jantung, dr. Berliana Idris, lewat akun Twitter @berlianidris.
Padahal, sebelum pernyataan itu keluar saja, sudah banyak tenaga kesehatan (nakes) kena "serangan" masyarakat yang berburuk sangka. Apalagi, setelah adanya pernyataan itu.
"Saya sendiri pernah diserang secara verbal, dituduh meng-covid-covidkan pasien," ungkapnya.
Protes juga dilayangkan dokter yang juga akademisi Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Tonang Dwi Ardyanto.
Dia menilai pernyataan Moeldoko-Ganjar membuat runtuhnya kepercayaan masyarakat kepada pelayanan kesehatan.
Padahal, kepercayaan adalah harga paling mahal bagi seorang dokter.
"Kerja keras membangun trust, runtuh sekejap. Sadarkah Pak?" cuit @tonangardyanto.
Baca Juga: Harga HP iPhone terlengkap awal Oktober 2020: Mulai dari iPhone 4, iPhone 5,hingga iPhone 11
Andi Khomeini Takdir melalui akun Twitternya, @dr_koko28 juga menyayangkan omongan Moeldokotersebut. Menurut dia, buat apa RS memvonis corona pasien yang tidak positif.