Jalan Penghubung Lebak-Sukabumi Terkena Longsor, Skarang Sudah Bisa di Lewati

- 21 Mei 2022, 13:25 WIB
 Ilustrasi Jalan longsor.
Ilustrasi Jalan longsor. /Foto: Instagram/@lebakkab/
LAMONGAN TODAY - Ruas jalan yang menghubungkan Kabupaten Lebak, Provinsi Banten dan Sukabumi Jawa Barat kembali normal.
 
Hal itu, setelah longsoran yang menutupi badan jalan di Kampung Cinyiru, Kecamatan Lebak Gedong sudah dilakukan perbaikan sehingga bisa dilalui kendaraan.
 
"Sekarang, arus lalu lintas berjalan lancar," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama saat dihubungi di Lebak, Sabtu.

 Baca Juga: Hujan Sedang akan Guyur Wilayah Indonesia Siang dan Malam, Ini Sebarannya

Ruas jalan arah Cipanas-Citorek- Warung Banten hingga perbatasan Sukabumi terjadi longsoran tanah hingga menutupi badan jalan usai dilanda hujan deras sejak Jumat (20/5) sore hingga malam hari.

Peristiwa longsoran tanah itu pukul 19.30 WIB yang mengakibatkan arus lalu lintas di daerah itu tertutup.
 
Ketinggian tebing di Kampung Cinyiru sekitar 100 meter kerapkali menimbulkan longsoran tanah hingga menutupi badan jalan.

 Baca Juga: Suhu Panas Terjadi Sampai 50 Derajat Celcius, Seberapa Berdampak? Cek Faktanya

Karena itu, BPBD Lebak mengimbau pengemudi jika hujan lebat disertai angin kencang dan petir berlangsung lebih dari tiga jam, sebaiknya menunda perjalanan guna menghindari longsoran tanah itu.
 
Sebab, kata dia, lokasi longsoran tersebut masuk daerah Taman Nasional Gunung Halimun - Salak (TNGHS) dengan kondisi kiri dan kanan jalan banyak ditemukan tebing tinggi.
 
Selain itu juga banyak tikungan tajam dan kondisi jalan kecil, sehingga berbahaya jika terjadi cuaca buruk.
 

"Kami minta pengemudi jika cuaca buruk lebih beristirahat ditempat yang aman untuk menghindari longsoran tanah itu, " katanya.
 
Ia juga mengajak masyarakat agar mewaspadai hujan lebat disertai angin kencang dan petir yang berpeluang terjadi Sabtu (21/5) siang hingga malam hari.
 
Peluang cuaca buruk itu cukup berpotensi menimbulkan bencana banjir, longsoran dan angin puting beliung.

Baca Juga: Dengan Sholat Berjamaah, Umat Muslim Blokade Jalan di Prancis, CEK FAKTA

Selama ini, kata Febby, wilayah Kabupaten Lebak merupakan daerah "langganan bencana", karena lokasi alamnya terdapat pegunungan, perbukitan, aliran sungai dan pesisir pantai.

Bahkan, selama sepekan terakhir dilaporkan seorang petani di Kecamatan Cibeber meninggal terkena sambaran petir juga dua wisatawan asal Pandeglang terseret ombak dalam kondisi meninggal dunia.

Selain itu juga tercatat 93 rumah dan sarana umum di Kecamatan Gunungkencana mengalami kerusakan akibat angin puting beliung.
 

"Kami minta masyarakat waspada menghadapi cuaca buruk itu guna mengurangi risiko kebencanaan, " katanya.
 
Ia mengatakan BPBD Lebak kini berkoordinasi dengan instansi terkait menghadapi cuaca buruk tersebut, di antaranya Polri, TNI, Relawan, PUPR, PLN, Dinsos, Dinkes hingga Basarnas Banten.

Di samping itu juga peralatan evakuasi disiapsiagakan dengan kondisi baik juga ketersediaan logistik terpenuhi untuk menghadapi potensi bencana alam.

Baca Juga: Beredar Tuisan Rhenald Kasali Nirs Baswedan Terlalu Murah Buat Indonesia, Cek Fakta

Saat ini, petugas BPBD setempat bersama relawan tangguh membuka posko utama selama 24 jam dikutip dari Antara. 
 
"Kami selama 24 jam siap siaga melayani masyarakat jika terjadi bencana alam akibat cuaca buruk itu, " demikian Febby Rizky Pratama.***

Editor: Nugroho


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x