Network
LAMONGAN TODAY - Pemerintah telah memiliki persiapan yang jauh lebih baik dalam mengantisipasi Covid-19 gelombang ketiga pasca-libur panjang akhir tahun.
Persiapan ini dilakukan berdasarkan pengalaman dari gelombang kedua pada Juli lalu.
Hal tersebut disampaikan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Ditjen P2P Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi dalam konferensi pers, Kamis 14 Oktober 2021.
Baca Juga: Jabar Juarai PON XX Papua, DKI Jakarta Urutan Kedua, Berikut Daftar Lengkapnya
"Kalau oksigen ini kan sudah kita tambah, bahkan kita tambah generator. Banyak hal yang kemudian dipastikan kebutuhan oksigen kalau dia bisa meningkat misalnya berkali-kali lipat," ungkap Nadia.
"Kita tentunya berharap tidak terjadi peningkatan kasus seperti di bulan Juli," jelasnya.
"Jadi kita berusaha tetap menekan kasus tersebut, walaupun kalau ada peningkatan, pasti akan kita upayakan dan mengendalikan," sambungnya.
Baca Juga: Prestasi dan Profil Daniel Marthin yang Dipasangkan dengan Mohammad Ahsan Gantikan Hendra Setiawan
Pada kesempatan tersebut, Nadia juga memastikankan stok obat-obatan aman.
Begitu juga dengan fasilitas kesehatan seperti ruang perawatan atau isolasi terpusat. Semuanya, kata dia, dalam posisi tersedia.
"Kalau obat kan pasti kita sekarang stoknya cukup. Tapi kemudian obat juga sudah ganti kan, favipiravir, bukan lagi oseltamivir," katanya.
Baca Juga: Mengenal Trigeminal Neuralagia, Nyeri Wajah Sebelah yang Akibatkan Pasien Bunuh Diri
"Telemedicine juga sudah ada mekanismenya, telemedicine yang dengan IDI dengan asosiasi telemedicine, jadi sudah ada sistemnya," terangnya
Kendati begitu, Nadia berharap tidak terjadi lonjakan kasus seperti di bulan Juli lalu.
Karena itu, pemerintah tetap akan memantau dan mengantisipasi terjadinya peningkatan.
Baca Juga: Rachel Vennya Kabur Sebelum Selesai Karantin Pascapulang dari AS, Menkes Buka Suara: Egois
"Kita tentunya berharap tidak terjadi peningkatan kasus seperti di bulan Juli. Kita tetap antisipasi kok gelombang ketiga. Kalau dibandingkan Juli kita antisipasinya jauh lebih banyak," tukasnya.***
