Akademisi: Karakter Calon Kapolri Harus Anti-Pelanggar HAM

- 6 Januari 2021, 13:18 WIB
Calon Kapolri.
Calon Kapolri. /Arahkata/

LAMONGAN TODAY - Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia, Jenderal Polisi Idham Azis akan memasuki masa pensiun pada Februari 2021.

Bursa calon kapolri pun mulai dibuka. Sejumlah sosok diprediksi akan menduduki pucuk pimpinan institusi Polri.

Dr. Sri Wahyuni, Akademisi yang juga menjabat sebagai Wakil Dekan Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta berpendapat bahwa di era revolusi indunstri 4.0, kepolisian dituntut untuk meningkatkan performa dan integritasnya dalam menjalankan tanggung jawab keamanan dan ketertiban wilayah dalam negeri Republik Indonesia.

Baca Juga: Viral! Lirik Lagu ‘Tanpa Batas Waktu’ OST Ikatan Cinta Cover Amanda Manopo

Ia menyatakan, tuntutan tersebut harus diemban dan ditunaikan oleh kapolri mendatang.

"Kapolri mendatang haruslah sosok figur yang mampu mengerjakan tanggung jawab kepolisian secara holistik dimana mampu bekerja sama dengan setiap lembaga negara untuk menfasilitasi dan mewujudkan keamanan dan ketertiban setiap kinerja lembaga negara di luar kepolisian," kata Sri Wahyuni dalam siaran pers yang diterima Lamongan Today, Rabu 6 Januari 2021. 

Sri Wahyuni menyatakan, kapolri juga harus mampu meningkatkan integritas lembaganya melalui teknis digitalisasi seiring dengan pesan Presiden menyesuaikan kehidupan nasional dengan era industri 4.0.

Baca Juga: Modal KTP Dapat Rp300 Ribu? Begini Cara Mencairkan dan Syarat Bansos BST PKH Rp 300 Ribu Per KK

Kapolri yang baru, kata Sri Wahyuni, setidaknya mampu mengemban dua visi, yaitu holistik dan integratif. Holistik, Sri menjelaskan, memiliki background atau figur yang mampu beradaptasi dengan aplikasi kerja sama lembaga kepolisian dengan lembaga di luar kepolisian, baik kementerian, non kementerian, dan di daerah-daerah.

Halaman:

Editor: Nugroho


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x