“Bagian-bagian yang kecil masih bisa diambil. Untuk bagian yang besar akan didatangkan kapal dengan fungsi derek untuk mengangkat,” kata Hadi, sebagaimana dikutip Lamongan Today dari Antara, Minggu 10 Januari 2021.
Hadi mengharapkan, dengan bantuan dan doa seluruh masyarakat Indonesia, pecahan-pecahan pesawat yang ada di kedalaman 23 meter di bawah permukaan air laut dapat segera dievakuasi.
Baca Juga: Hanya Lengkapi Dokumen Ini, Untuk Dapatkan BLT UMKM Rp2,4 Juta dari Kemenkop UKM
Hadi menjelaskan tim pencari sedang berusaha menemukan kotak hitam pesawat. Lokasi kotak hitam diprediksi kuat sudah ditemukan dari sinyal yang dipancarkan alat tersebut. Sinyal tersebut terus dipantau dan ditandai.
“Mudah-mudahan tidak lama lagi kotak hitam sudah bisa diangkat sehingga bisa menjadi bahan bagi KNKT untuk mengetahui penyebab kecelakaan tersebut,” tutur Hadi.
Baca Juga: Perhatikan Hal-hal Berikut Sebelum Mendaftar Kartu Prakerja Gelombang 12 yang Akan Dibuka 2021
Pesawat Sriwijaya Air nomor registrasi PK-CLC SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu 9 Januari 2021, pukul 14.40 WIB dan jatuh pada perairan Kepulauan Seribu, di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.
Pesawat type Boeing 737-500 tersebut hilang kontak pada lokasi 11 mil laut di Utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang usai melewati ketinggian 11.000 kaki dan ketika meningkatkan ketinggian pada 13.000 kaki.
Baca Juga: INNALILAHI WAINALAIHI ROJIUN : Erick Thohir Berduka atas Jatuhnya Peswat Sriwijaya Air SJ-182
Pesawat tinggal landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, pukul 14.36 WIB. Jadwal tersebut terlambat dari jadwal penerbangan sebelumnya 13.35 WIB. Keberangkatan ditunda sebab faktor cuaca.
Baca Juga: Ada Pemeran Baru yang Jadi Saingan Aldebaran, Siapakah Dia? Simak Sinopsis Ikatan Cinta Malam Ini
Dari data manifes penerbangan, pesawat yang diproduksi pada 1994 itu membawa 62 orang terdiri dari 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari total tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi, sementara 12 kru terdiri dari enam kru aktif dan enam kru tambahan.**