LAMONGAN TODAY – Program Kartu Prakerja sudah berjalan hingga 10 gelombang.
Sejauh ini pemerintah belum dapat memastikan apakah pendaftaran program Kartu Prakerja akan dilanjutkan atau tidak.
Akibat dampak pandemi Covid-19, pelatihan kartu Prakerja kini hanya dilakukan secara online.
Namun demikian, manajemen pelaksana Prakerja menyebut pelatihan bisa jadi akan dilakukan secara offline atau tatap muka merujuk pada adaptasi kebiasaan baru atau new normal.
Baca Juga: Dokter Kecam Donald Trum karena Sapa Penggemar, Jangan Sampai Ada Klaster Baru
Seperti dilansir Lamongan Today dari Berita DIY pada berita berjudul, Pelatihan Kartu Prakerja Akan Dilakukan Offline, Insentif Naik Jadi Rp 5 Juta! Kapan? Ini Bocorannya, Senin 5 Oktober 2020, manajemen Prakerja menegaskan, butuh persiapan khusus untuk melaksanakan pelatihan langsung secara tatap muka kepada peserta Prakerja.
Meskipun penyebaran COVID-19 di sejumlah wilayah sudah menunjukkan adanya penurunan atau masuk kategori greenlight.
Baca Juga: Anies Baswedan Dikabarkan Terpapar Wabah Mematikan, Hoaks atau Fakta?
Saat ini program Prakerja merupakan program semi bantuan sosial, yang anggarannya sudah ditetapkan dalam APBN 2020. Adapun setiap peserta akan menerima manfaat total Ro 3,55 juta.
Sementara dalam pelatihan offline, rata-rata nilainya bisa mencapai Rp 5 juta per pelatihan. Menurut Panji, hal inilah yang menjadi pertimbangan para komite belum melaksanakan pelatihan secara offline.