LAMONGAN TODAY – Dalam daftar indeks LQ45 yang baru dirilis oleh Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Gudang Garam (GGRM) bersama PTPP dan Tjiwi Kimia (TKIM) akan di gantikan oleh tiga emiten baru yakni Bank Jago (ARTO), PT Bank Syariah Indonesia (BRIS), dan PT Indika Energy (INDY).
Berdasarkan laporan keuangan GGRM yang dikutip Kamis (4/8/2022) pendapatan produsek rokok asal kediri ini membukukan pendapatan Rp 61,67 triliun pada semester satu tahun ini.
Pendapatan tersebut naik 1,8% disbanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 60,57 triliun.
Baca Juga: PT Kusuma Kemindo Sentosa (KKES) Patok Harga IPO Rp 105 per Saham
Pendapatan Gudang Garam dari penjualan rokok dalam negeri menyumbang porsi terbesar, dengan rincian sigaret kretek mesin (SKM) senilai Rp55,9 triliun, sigaret kretek tangan (SKT) Rp4,17 triliun, dan rokok klobot Rp8,43 miliar
Sedangkan beban pokok tercatat Rp 56,54 triliun, naik 4,37% secara tahunan. Sementara pada periode yang sama tahun sebelumnya beban pokok tercatat sebesar Rp 54,17 triliun
Kenaikan beban pokok yang lebih besar dari kenaikan pendapatan mengakibatkan laba kotor GGRM menyusut.
Baca Juga: BERITA TERBARU, Yusril Gandeng Hotman Paris Bikin SBY dan AHY Tak Tertolong, Kenapa? Cek Fakta
Penurunannya sebesar 19,76% secara tahunan menjadi Rp 5,14 triliun pada semester pertama tahun ini.