Viral Kata Kasar dan Keresahan Orang Tua, Duta Kuliner Jawa Barat Jadi Sorotan, Akankah Bertahan?

- 25 Oktober 2020, 15:33 WIB
Viral, Video Ade Londok marahi pengendara motor karena membawa anak dan dagangan, faktanya bikin haru
Viral, Video Ade Londok marahi pengendara motor karena membawa anak dan dagangan, faktanya bikin haru /twitter @PasundanID

LAMONGAN TODAY – Odading Mang Oleh, rasanya ........ banget. Ingatkah anda dengan tagline tersebut? Ya betul itu adalah milik Ade Londok yang viral beberapa waktu lalu.

Viralnya Ade Londok membuat usaha odading milik Mang Soleh laku keras. Pembeli bahkan harus rela mengantre hingga berjam-jam lamanya. Ade Londok pun rajin menghadiri acara di stasiun tv hingga memiliki channel Youtube sendiri.

Viralnya Ade Londok bahkan membuat Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengangkatnya sebagai duta kuliner Jawa Barat. Saat bertemu Ade, Ridwan pun menyoroti kata-kata kasar yang digunakan oleh Ade.

Ridwan ingin, ke depan Ade Londok menghilangkan kata-kata kasarnya dalam setiap bertutur kata.

Namun nampaknya hal itu cukup sulit. Dirinya viral karena mempromosikan odading dengan kata kasar.

Kali ini, Ade Londok kembali viral setelah dirinya melontarkan kata-kata kasar kepada salah seorang pengendara sepeda motor yang membonceng anaknya dengan membawa barang bawaan banyak.

Baca Juga: Cek Fakta : UU ITE Hanya Berlaku untuk Pengkritik Rezim Jokowi

Dengan kata-kata kasar khas Ade Londok, ia mengomentari bapak sang anak yang tidak memperdulikan keselamatan dalam berkendara.

Eta tingali budak di tukang. Kumaha mun labuh nya? Dasar bapak gob**k. Budak kumaha mun labuh dasar bapak gob**k. Sakalian eta budak tunda na helm, (Lihat anaknya di belakang. Itu gimana kalau anaknya jatuh, dasar bapak gob**k. Taruh saja itu di helm sekalian, dasar bapak gob**k)," ujar Ade Londok.

Kritikan Ade Londok tersebut jika tak diselingi dengan kata kasar terlihat bagus. Namun sayangnya kata kasar yang tak pantas diucapkan tersebut menuai reaksi keras dari netizen.

Baca Juga: Ini Analisis BMKG Soal La Nina, Waspada Potensi Hujan Lebat Sepekan Mendatang

Rata-rata dari mereka mengecam penggunaan kosakata kasar dari Ade Londok.

Terselip kisah perjuangan bapak

Di balik pengendara motor yang membonceng anaknya tersebut ternyata terselip suatu kisah perjuangan keras bapak menghidupi anaknya.

Dikutip Lamongan Today dari artikel Pikiran Rakyat Bekasi, dalam artikel Lontarkan Kata Kasar pada Pengendara Motor dan Anaknya, Ade Londok Dihujat Warganet, pria pembonceng anak tersebut merupakan orang tua tunggal.

Dia harus berjuang menghidupi dan membimbing anaknya seorang diri setelah ditingal mati sang istri.

Pria yang ada dalam video itu pun bertahan hidup dengan cara berjualan barang kebutuhan sehari-hari.

Baca Juga: Tiga HP Realme Ini Harganya Anjlok, Simak Daftar Harga HP Realme Terlengkap Akhir Oktober

Kala disorot kamera Ade Londok, ia baru saja membeli barang kebutuhan di warungnya tersebut.

Netizen pun menyayangkan sikap Ade Londok yang kerap melontarkan kata-kata kasr dalam setiap konten videonya tersebut.

" Ia mendidiknya, membesarkannya, menjaganya, dan merawatnya. Jika ia salah, tergurlah dengan baik," tulis keterangan akun tersebut.

 “Baru viral udah sombong!” tulis akun Instagram @vya_silvianewww

“Sombong amat sih baru bbrp bulan aja viral udh ngehina orang,” ucap akun Instagram @muhammadakbar5730

Baca Juga: Live Streaming MotoGP trans 7, Valentino Rossi Absen di MotoGP Teruel Karena Kena Corona

Orang tua resah

Viralnya Ade Londok nampaknya membuat orang tua resah. Dikutip dari PRFM News, dalam artikel Salah Satu Guru di Bandung Ini Harap Ade Londok Hilangkan Kata-kata Kasar saat Memproduksi Konten, salah seorang guru bernama Bambang resah akan tindakan Ade Londok.

Bambang menilai. Apa yang diucapkan oleh Ade Londo sangat mungkin ditiru oleh anak-anak. Terlebih saat ini setiap anak sudah memiliki HP sendiri-sendiri dan bisa menyaksikan konten Ade Londok secara bebas.

"Karena memang sangat viral dan kemudian dilihat oleh anak-anak. Setiap orangtua yang punya anak, ingin agar anak-anaknya mendapatkan pengaruh-pengaruh yang positif," kata Bambang.

Baca Juga: Klaim Perekonomian Membaik di Tengah Utang Indonesia Rp5.889 T, 10 Besar Negara Banyak Utang Dunia

Menurutnya, tak melulu konten Ade Londok bermuatan negatif. Ada juga videonya yang positif. Video itu yakni saat Ade Londok membahagiakan sang ibu. Ia pun menilai, Ade berbakat menciptakan konten positif.

Penggunaan kata kasar, diharapkan dapat dihilangkan dari konten Ade Londok.

Baca Juga: Intip Harga Mobil Bekas di Bawah Rp 50 Juta, Cocok Bagi Anda yang Ingin Beralih dari Motor

"Apalagi sudah dinobatkan sebagai Duta Kuliner Jabar, mudah-mudahan nantinya tidak lagi menggunakan kata-kata kasar saat mempromosikan kuliner Jabar," imbuh Bambang.

Serahkan ke pasar

Pengamat Medsos dari Institut Media Sosial dan Diplomasi Komunikonten, Hariqo Wibawa Satria menilai, tidak terlalu mempermasalahkan penggunaan kata kasar dalam Bahasa Sunda yang diucapkan Ade Londok. Selama kata tersebut hanya sebuah gurauan semata.

Menurutnya, gaya bahasa Ade Londok adalah keunikannya sendiri di tengah saingan media sosial. Sesuatu hal yang berbeda secara Ilmu Komunikasi memang akan menarik perhatian banyak orang.

Baca Juga: Gempa Magnitudo 5,9 Guncang 90 KM Barat Daya Pangandaran, Gempat Tak Berpotensi Tsunami

"Ade Londok saya lihat punya banyak modal, kemampuan berbicara di depan kamera, artikulasi yang jelas, dan logat sunda yang khas," ujar Hariqo

Maka dari itu, ia menuturkan biarkan saja pasar yang menilai, apakah dengan gaya bahasa tersebut efektivitasnya bisa bertahan lama atau tidak.

Apabila ternyata masyarakat bosan dan dia ditinggalkan pasar, maka Ade Londok kemungkinan akan mengubah gayanya sendiri.

Baca Juga: Rokok dan Tersangka 5 Kuli Bangunan atas Kebakaran Kejaksaan Agung, Polri: Penyidik tak Mengada-ada

"Pada akhirnya pasar sendiri yang menilai, ketika ditinggalkan dia akan mengubah sendiri gayanya," imbuhnya.

Jika berdampak pada anak-anak, maka perlu adanya pembatasan penggunaan media sosial pada anak-anak. Akankah Ade Londok bertahan dengan ciri khasnya tersebut? Kita tunggu kelanjutannya.***(PRFM/Pikiran Rakyat Bekasi)

 

 

 

 

Editor: Furqon Ramadhan

Sumber: Pikiran Rakyat Bekasi PRFM


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x