Ini Analisis BMKG Soal La Nina, Waspada Potensi Hujan Lebat Sepekan Mendatang

- 25 Oktober 2020, 13:14 WIB
ilustrasi fenomena La Nina (BMKG) : Ini Analisis BMKG Soal La Nina, Waspada Potensi Hujan Lebat Sepekan Mendatang
ilustrasi fenomena La Nina (BMKG) : Ini Analisis BMKG Soal La Nina, Waspada Potensi Hujan Lebat Sepekan Mendatang /

LAMONGAN TODAY - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan saat ini Indonesia sedang dilanda fenomena La Nina di Samudera Pasifik dengan intensitas sedang.

Berdasarkan pemantauan BMKG terhadap indikator laut dan atmosfer menunjukkan suhu permukaan laut mendingin -0.5C hingga -1.5C selama 7 dasarian terakhir (70 hari), diikuti oleh dominasi aliran zonal angin timuran yang merepresentasikan penguatan angin pasat.

Deputi Bidang Meteorologi Guswanto menyatakan, bagi Indonesia, La Nina terjadi pada periode awal musim hujan. 

Baca Juga: BMKG Keluarkan Peringatan Dini Cuaca di Jawa Timur, Sejumlah Wilayah Hujan Disertai Petir dan Angin

Dengan demikian,La Nina akan berdampak pada peningkatan jumlah curah hujan di sebagaian besar wilayah.

“Dampak La Nina terhadap curah hujan di Indonesia tidak seragam, baik secara spasial maupun temporal, bergantung pada: musim/bulan, wilayah, dan kekuatan La Nina sendiri,” ujar Guswanto dalam siaran pers BMKG yang dikutip Lamongan Today, Minggu, 25 Oktober 2020.

Guswanto mengatakan, Selain pengaruh sirkulasi angin monsun dan anomali iklim di Samudera Pasifik, penguatan curah hujan di Indonesia juga turut dipengaruhi oleh penjalaran gelombang atmosfer ekuator dari barat ke timur berupa gelombang MJO (Madden Julian Oscillation) dan Kelvin, atau dari timur ke barat berupa gelombang Rossby.

Baca Juga: Gempa Magnitudo 5,9 Guncang 90 KM Barat Daya Pangandaran, Gempat Tak Berpotensi Tsunami

“Hasil analisis kondisi dinamika atmosfer terkini menunjukkan adanya aktivitas MJO di atas wilayah Indonesia, yang merupakan kluster/kumpulan awan berpotensi hujan,” kata Guswanto.

Aktifitas La Nina dan MJO pada saat yang bersamaan ini dapat berkontribusi signifikan terhadap pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia.

Halaman:

Editor: Nugroho

Sumber: BMKG


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x