Kisah Pangeran Diponegoro: Perang Jawa 1825, Garis Takdir Sang Singa Mataram

- 11 November 2021, 20:05 WIB
Ilustrasi Pangeran Diponegoro. Tangkapan Layar YouTube/@MARKEMPROSS
Ilustrasi Pangeran Diponegoro. Tangkapan Layar YouTube/@MARKEMPROSS /

Baca Juga: Targetnya 1 Vaksin, 1 Nyawa, Pemerintah Dikabarkan Gelar Vaksin Paksa pada Februari 2022, Cek Faktanya

Ramalan yang paling berpengaruh besar pada diri sang pangeran, beliau dengar sendiri ketika beliau sedang bersemedi di Parang Kusumo, Pantai Laut Selatan, pada sekitar tahun 1805 atau ketika Sang Pangeran berusia kurang lebih 20 tahun.

Sebuah suara tanpa rupa, memberitahukan kepada sang pangeran bahwa dirinya telah digariskan untuk bangkit melawan, meskipun pada ujungnya, beliau akan menerima kekalahan pula.

Perang Diponegoro atau yang juga dikenal dengan sebutan Perang Jawa adalah perang besar yang berlangsung selama lima tahun di Pulau Jawa.

Baca Juga: Jungkook Impact! Dicover Jungkook BTS, Dongkrak Penjualan Lagu Harry Styles hingga 379 Persen

Perang ini merupakan salah satu pertempuran terbesar yang pernah dialami oleh Belanda, selama masa pendudukannya di Nusantara.

Perang ini melibatkan pasukan Belanda di bawah pimpinan Jenderal Hendrik Merkus de Kock, yang berusaha meredam perlawanan penduduk Jawa di bawah pimpinan Pangeran Diponegoro.

Akibat perang ini, penduduk Jawa yang tewas mencapai 200.000 jiwa, sementara korban tewas di pihak Belanda berjumlah 8.000 tentarq Belanda dan 7.000 serdadu pribumi dan kerugian materi sebanyak 25 juta gulden.

Baca Juga: Lagu Setia Milik Jikustik Bangkit, Kali Ini Dibawakan Rando Sembiring

Berkebalikan dari perang yang dipimpin oleh Raden Ronggo 15 tahun sebelumnya, pasukan Jawa kali ini juga menempatkan masyarakat Tionghoa di tanah Jawa sebagai target penyerangan.

Halaman:

Editor: Achmad Ronggo

Sumber: YouTube/@MARKEMPROSS


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x