Rangkuman Lengkap Pidato Presiden RI di Sidang Tahunan MPR RI, Simak Isinya

- 14 Agustus 2020, 13:15 WIB
Presiden Jokowi mengenakan pakaian adat saat berpidato dalam acara sidang tahunan MPR/DPR/DPD RI
Presiden Jokowi mengenakan pakaian adat saat berpidato dalam acara sidang tahunan MPR/DPR/DPD RI //Twitter - @jokowi

“Harus melakukan re-start, Harus melakukan re-booting. Dan semua negara mempunyai kesempatan men-setting ulang semua sistemnya,” kata Jokowi.

Jokowi meminta para ulama, para pemuka agama dan tokoh-tokoh budaya, agar menjadikan momentum musibah pandemi ini sebagai sebuah kebangkitan baru untuk melakukan sebuah lompatan besar.

"Inilah saatnya kita membenahi diri secara fundamental, melakukan transformasi besar, menjalankan strategi besar di bidang ekonomi, hukum, pemerintahan, sosial, kebudayaan termasuk kesehatan dan pendidikan," kata Jokowi.

Baca Juga: Viral  Ikan  Raksasa  Danau Toba Ditangkap,  Dikaitkan dengan Musibah

Lamongan Today merangkum  petikan pidato Jokowi Widodo yang dimulai pukul 09.00. Berikut petikannya:

  • Semestinya sejak dua minggu yang lalu berbagai lomba dan kerumunan penuh kegembiraan, karnaval-karnaval perayaan peringatan hari kemerdekaan diadakan, menyelimuti suasana bulan kemerdekaan ke-75 RI.
  • Namun, semua yang sudah kita rencanakan tersebut harus berubah total. Semua ini tidak boleh mengurangi rasa syukur kita dalam memperingati 75 Tahun Indonesia Merdeka.
  • Sebanyak 215 negara, tanpa terkecuali sedang menghadapi masa sulit ditengah pandemi Covid-19. Dalam catatan WHO sampai dengan tanggal 13 Agustus kemarin, terdapat lebih dari 20 juta kasus di dunia.
  • Krisis perekonomian dunia juga terparah dalam sejarah. Di kuartal pertama 2020, pertumbuhan ekonomi negara kita masih plus 2,97%, tapi di kuartal kedua kita minus 5,32%

Baca Juga: Ini Keistimewaan Hari Jumat Bagi Umat Islam Dibanding Hari Lainnya

  • Ibarat komputer, perekonomian semua negara saat ini sedang macet, sedang hang. Semua negara harus menjalani proses mati komputer sesaat.
  • Harus melakukan re-start, Harus melakukan re-booting. Dan semua negara mempunyai kesempatan men-setting ulang semua sistemnya.
  • Saya menyambut hangat, seruan moral penuh kearifan dari para ulama, para pemuka agama dan tokoh-tokoh budaya, agar menjadikan momentum musibah pandemi ini sebagai sebuah kebangkitan baru untuk melakukan sebuah lompatan besar.
  • Inilah saatnya kita membenahi diri secara fundamental, melakukan transformasi besar, menjalankan strategi besar di bidang ekonomi, hukum, pemerintahan, sosial, kebudayaan termasuk kesehatan dan pendidikan.
  • Pada usia ke 75 ini kita telah menjadi negara Upper Middle Income Country. Dan 25 tahun lagi pada usia seabad Republik Indonesia kita harus mencapai kemajuan yang besar, menjadikan Indonesia negara maju.

Baca Juga: Modal SIM Palsu, Pencuri Bawa Kabur Motor Sewaan

  • Kita harus melakukan reformasi fundamental dalam cara kita bekerja. Kesiap-siagaan dan kecepatan kita diuji: mengevakuasi Warga Negara Indonesia dari wilayah pandemi di Tiongkok
  • 11.Menyiapkan rumah sakit, rumah isolasi, obat-obatan, alat kesehatan dan mendisiplinkan protokol kesehatan. Semuanya harus dilakukan secara cepat, dalam waktu yang sangat singkat.
  • Ketika krisis kesehatan tersebut berdampak pada perekonomian nasional, kita harus cepat bergerak. Memberi bantuan sosial bagi masyarakat melalui bantuan sembako, bansos tunai, subsidi & diskon tarif listrik, BLT Desa, subsidi gaji

Baca Juga: Pria India yang tinggal di Malaysia dipenjara karena melanggar aturan karantina COVID-19

  • Membantu UMKM memperoleh restrukturisasi kredit, banpres produktif berupa bantuan modal darurat & membantu pembelian produk-produk mereka. Membantu tenaga kerja korban PHK antara lain melalui Bantuan Sosial dan Program Prakerja.
  • Untuk itu semua, pemerintah cepat melakukan perubahan rumusan program. Menyesuaikan program kerja dengan situasi terkini. Melakukan realokasi anggaran dalam waktu singkat.
  • Menerbitkan Perppu No1/2020 yang kemudian disetujui DPR menjadi UU No2/2020. Mensinergikan dengan BI, OJK, dan LPS untuk memulihkan perekonomian.
  • Krisis ini memaksa kita menggeser channel cara kerja normal menjadi ekstra-normal. Dari cara-cara biasa menjadi luar biasa. Dari prosedur panjang berbelit jadi smart-short-cut. Dari orientasi prosedur menjadi orientasi hasil.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Kabupaten Lamongan Jumat 14 Agustus 2020,  Cerah Berawan

  • Pola pikir & etos kerja kita harus berubah. Fleksibilitas, kecepatan dan ketepatan sangat dibutuhkan. Efisiensi, kolaborasi & penggunaan teknologi harus diprioritaskan. Kedisiplinan nasional & produktivitas nasional harus ditingkatkan
  • Jangan sia-siakan pelajaran yang diberikan oleh krisis. Jangan biarkan krisis membuahkan kemunduran. Krisis harus kita bajak untuk melakukan lompatan kemajuan.
  • Atas nama rakyat, bangsa & negara, saya menyampaikan terima kasih & penghargaan setinggi-tingginya kepada para dokter & perawat, serta seluruh petugas di rumah sakit, di laboratorium, di klinik-klinik kesehatan, & di rumah isolasi.
  • 20.Kepada tokoh masyarakat, para relawan, awak media, aparat TNI dan Polri, para ASN di pusat dan daerah.

Baca Juga: Jadwal Acara tvN Jumat 14 Agustus 2020,  Jangan Lewatkan Flower of Evil Episode 6

Halaman:

Editor: Nita Zuhara Putri

Sumber: Setkab.go.id


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x