Sejarah IKSPI Kera Sakti, Perguruan Silat yang Sempat Bentrok dengan PSHT Di Ngawi Setelah Pengesahan

- 6 Maret 2023, 16:33 WIB
IKSPI Kera Sakti Pusat Madiun
IKSPI Kera Sakti Pusat Madiun /Dok. IKSPI Kera Sakti/

Gelaran istighosah juga rutin dilaksanakan setiap malam Rabu Pon. Ini untuk menghormati sekaligus mengirimkan doa kepada pendiri IKSPI Kera Sakti yang meninggal pada Rabu Pon.

‘’Silat kami memang mengadopsi gerakan kera. Tetapi secara rohani, ilmu kami mengajarkan jalan kepada Tuhan (Allah SWT),’’ terang ASN Pemkab Madiun itu sembari menyebut anggota juga wajib berpuasa minimal satu hari sebelum pengesahan.

Baca Juga: Ketua Umum PSHT, Puncak 1 Abad 2 September 2022: Konvoi Roda 2 Dilarang!

Ajaran jalan Tuhan ini dibuktikan dengan tingkah laku sehari-hari. Setiap anggota wajib berbuat baik, suka membantu, sopan santun, dan rendah hati di masyarakat. Mereka juga wajib beribadah sesuai dengan agama masing-masing. Setiap tingkah laku dipantau.

Mereka yang tercatat melanggar bakal diberi sanksi. Ini sesuai dengan semangat perguruan yang mencari saudara dari segala penjuru dunia. Tapi jika musuh ada pantang tunduk kepala.

‘’Semangat ini terus kami pegang. Mungkin ini yang menjadikan perguruan kami dapat sebesar saat ini,’’ jelasnya.

Baca Juga: Konvoi Suro Akan Berubah, Bertepatan 1 Abad PSHT Bertabur Pergelaran Budaya

Kendati berpusat di Wonoasri Kabupaten Madiun, sejarah IKSPI Kera Sakti tak lepas dari Kota Madiun. Peguruan ini tumbuh di Jalan Merpati, Kelurahan Nambangan Lor Kota Madiun. Resmi berdiri 15 Januari 1980.

Pendirinya, Raden Totong Kiemdarto. Lahir pada 1943, R Totong masih memiliki trah dari Kertosuro. Anak bungsu dari sepuluh bersaudara ini diasuh pamannya yang tidak memiliki keturunan.

Sang paman beristri warga keturunan Cina. R Totong remaja sempat menetap di negeri tirai bambu tersebut dan belajar kungfu.

Halaman:

Editor: Nugroho


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x