Faktanya, berikut isi artikel yang dibagikan asiasatu.online pada Februari 2019:
“Tuduhan demi tuduhan tak pernah berhenti ditujukan kepada calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo alias Jokowi.
Baca Juga: Ingin Cairkan BSU Kemenag Harus Bawa BPKB atau Sertifikat Tanah, Untuk Apa? CEK FAKTA
Apalagi mengingat gelaran Pilpres yang makin dekat, kritik terhadap pemerintah saat ini semakin gencar dilayangkan oleh kubu oposisi.
Salah satu tudingan yang dimaksud adalah bahwa Presiden melakukan kriminalisasi terhadap ulama. Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan ikut menyuarakan pendapatnya terkait hal ini.
Ia tak setuju dengan isu kriminalisasi ulama yang ditujukan untuk presiden. Ia bahkan mengaku heran mengapa bisa muncul anggapan seperti itu.
Baca Juga: Weton Jokowi dan Prabowo, Sempat Menjadi Rival Abadi dan Sekarang Berkoalisi, Simak Selengkapnya
Sebab, selama ini Jokowi dikenal sebagai pribadi yang taat beragama. Sebagai orang yang sudah mengenal Jokowi lebih dari sepuluh tahun, Luhut mengatakan bahwa Jokowi rajin sembahyang dan menunaikan ibadah puasa.
”Jadi kalau dibilang, misalnya, dibilang kriminalisasi ulama, darimana?” tanya Luhut saat menghadiri acara silaturahmi di depan purnawirawan TNI-Polri.
“Sejak saya kenal 12 tahun lalu, dia (Jokowi) tukang sembahyang, tukang puasa. Bahkan shalat Jumat hingga 4 rakaat. Yang sebelah sana kita belum jelas juga.”