Penyelidikan usai kejadian tersebut menunjukkan akibat kelalaian petugas stasiun Sudimara.
Waktu itu dia memberikan sinyal aman bagi Kereta Api dari arah Rangkasbitung. Padahal tidak ada pernyataan aman dari stasiun Kebayoran.
Baca Juga: Siapkan Diri Hadapi Perang Besar, Tentara Lakukan Ini
Hal ini dikarenakan karena tidak ada jalur yang kosong di stasiun Sudimara
Tragedi terjadi di antara stasiun Pondok Ranji dan Pemakaman Tanah Kusir, dimana dekat dengan tikungan melengkung tol Bintaro lokasinya di lingkungan S, yang berjarak kurang lebih 200 meter usai palang pintu Pondok Betung.
Tragedi berawal dari kesalahan kepala stasiun Serpong yang memberangkatkan KA 225 ke Stasiun Sudimara, tanpa mengecek kepenuhan jalur kereta api di stasiun Sudimara.
Sehingga waktu KA 225 jurusan Rangkasbitung Jakarta tiba di Stasiun Sudimara pada pukul 6.45 WIB, Stasiun Sudimara yang memiliki 3 jalur waktu itu penuh dengan KA.
KA 225 seharusnya bersilang dengan KA 220 Patas Stasiun Kebayoran yang akan ke Merak.
Hal ini berarti KA 2020 Patas di Stasiun Kebayoran harus mengalah. Tetapi PPKA Stasiun Kebayoran tidak mau mengalah, dan terus memberangkatkan kA 220.