Eks Terpidana Terorisme Bongkar Alasan Tak Sepakat Densus 88 Polri Dibubarkan

- 16 Oktober 2021, 22:31 WIB
Ilustrasi: Densus 88/ Dok. Humas.polri.go.id/
Ilustrasi: Densus 88/ Dok. Humas.polri.go.id/ /

LAMONGAN TODAY - Eks terpidana kasus terorisme Hendi Suhartono tidak sepakat terhadap pendapat seorang politisi yang mengusulkan Densus 88 Polri sebaiknya dibubarkan.

Hendi, yang terlibat aksi Bom Buku, berpendapat Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Kepolisian Negara Republik Indonesia masih punya peran yang krusial menindak dan mencegah aksi terorisme.

“Kalau Densus tidak ada, orang-orang seperti saya dulu, orang-orang yang nakal siapa yang mau pegang, siapa yang mau tandem, karena (itu) memang harus ada satuan khusus,” kata Hendi pada acara diskusi yang digelar oleh Jakarta Journalist Center di Jakarta, Jumat.

Baca Juga: Buntut Rachel Vennya Kabur dari Karantina, Polisi Juga Panggil Pacarnya Salim Nauderer

Ia mengatakan terpidana terorisme akan sulit dideradikalisasi jika tidak ada pendampingan dan pengawasan.

Terkait itu, ia mengatakan Densus 88 telah menjalankan fungsinya mencegah para terpidana terorisme mengulang kejahatannya itu.

Hendi, pada acara diskusi bertajuk “Kenapa Densus 88 Penting”, menyampaikan ada kemungkinan para terpidana terorisme kembali punya paham ekstrem jika mereka tidak mendapat pendampingan saat bebas dari tahanan.

Baca Juga: Profil Subway dan Sejarah Berdirinya, Waralaba Makanan Terpopuler di Amerika Serikat Resmi Hadir di Indonesia

“Saya mengalami sendiri, saat kembali ke masyarakat, mereka acuh (tak acuh), karena itu di hati ada dendam. Kalau cuma dipantau lembaga negara nggak akan bisa. Sakit hati kita, saat berbuat baik, diomongin sakit hati. Ini faktor makanya ada yang kembali ke garis keras,” terang Hendi.

Halaman:

Editor: Nugroho


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x