Akademisi Ungkap Alasan Daging Kurban tak Maknyus Akibat Hewan Stress: ASUH Jadi Faktor Penentu

- 16 Juli 2021, 20:47 WIB
Ilustrasi daging kurban.
Ilustrasi daging kurban. /Unsplash.com/ Kyle Mackie

Pada saat penyembelihan, sebaiknya si penyembelih hewan mengusahkan agar bisa memotong tiga saluran pada leher bagian depan atau tepatnya di bawah jakun, yakni saluran nafas, saluran makanan dan pembuluh darah arteri karotis dan vena jugularis.

Ia menyarankan proses penyembelihan tersebut tidak memutus saluran sumsum tulang belakang.

Baca Juga: Gak Bisa Mikir Saat Tertekan? 5 Makanan Ini Jadi Solusi Otak Agar Bisa Encer

“Tidak boleh putus karena kepentingan pemompaan darah agar cepat keluar, apabila terputus, darah akan banyak menumpuk sehingga daging lebih mudah membusuk,” katanya.

Bahkan Untuk meringankan beban hewan yang akan disembelih, tidak diperkenankan menyembelih menggunakan pisau tumpul.

Apalagi bergerigi, karena hewan kurban bisa mati bukan karena disembelih tapi kesakitan luar biasa.

Baca Juga: Senin Depan Putusan Perpanjang PPKM Darurat Diumumkan, Pemerintah: Diperpanjang Sampai Kapan Sedang Dievaluasi

"Daging yang terpotong ketika hewannya masih hidup, maka diharamkan memakannya. Rasulullah SAW menyebutnya sebagai bangkai," kata Nanung.

Untuk itu, sangat penting memahami hewan kurban yang sudah mati dengan sempurna.

Sebab hewan kurban tidak boleh dipotong kakinya, ekornya tidak tidak boleh dikuliti jika belum mati sempurna.

Halaman:

Editor: Nugroho

Sumber: Kominfo Jatim


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x