Transisi Energi, Dyah Roro Esti: Permasalahan Harga Masih Jadi Tantangan

20 Juli 2022, 21:18 WIB
Anggota Komisi VII DPR RI Dyah Roro Esti /Instagram/@dyahroroestiwp

LAMONGAN TODAY - Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat RI Dyah Roro Esti menekankan pentingnya akses dan keterjangkauan energi bagi seluruh lapisan masyarakat.

Hal itu, terkait upaya untuk melakukan transisi energi guna meminimalisasi dampak perubahan iklim.

Peringatan itu disampaikan Dyah pada Selasa dalam acara diskusi bertajuk Planet yang Berkelanjutan dan Layak Huni wadah Youth20 (Y20) yang melibatkan delegasi generasi muda dari negara-negara anggota G20.

Baca Juga: Klaim Bupati Yes Serius Tangani Banjir, Kekeringan hingga Alih Lahan Lamongan, Sudahkah Terasa Dampaknya?

“Permasalahan harga masih menjadi tantangan bagi Indonesia (terkait transisi energi). Batu bara dan minyak fosil masih lebih murah dibandingkan dengan energi baru terbarukan,” ujarnya di hadapan para delegasi Y20 yang hadir di Jakarta untuk mengikuti rangkaian KTT Y20.

Menurut Esti, saat ini ketersediaan energi baru dan terbarukan belum menjadi pilihan yang terjangkau bagi masyarakat Indonesia.

Keadaan itu menjadi tantangan yang perlu ditangani dengan komitmen dari semua pihak yang terlibat.

Baca Juga: Perguruan Silat PSHT gelar Kejuaraan untuk Jaring Atlet Sejak Dini

Hal itu, guna memastikan target transisi energi Indonesia dapat tercapai, termasuk komitmen netral karbon dan penghapusan batu bara secara bertahap pada 2060.

“Saya rasa komitmen dari semua sektor sangatlah penting, terutama BUMN untuk listrik PT PLN dan Kementerian Energi (dan Sumber Daya Mineral). Komitmen dari semua pihak begitu penting,” tambahnya.

Selain soal keterjangkauan dan akses, Dyah juga menyebut soal kesadaran permasalahan iklim yang kebanyakan hanya ia temui di kalangan masyarakat menengah ke atas.

Baca Juga: Guru Laki-Laki Cabuli 3 Siswa Sesama Jenis, Homoseksual?

Sementara itu, masyarakat lain masih lebih mementingkan ketersediaan listrik tanpa begitu memikirkan sumber datangnya energi tersebut.

Dia meyakini bahwa menjadi tanggung jawab semua pihak untuk memberikan pemahaman bagi semua kalangan masyarakat.

Serta berupaya menemukan solusi untuk memastikan Indonesia dapat memenuhi target iklim yang telah ditentukan.

Baca Juga: 15 Perguruan Silat dengan 89 Atlet di Bekasi Berebut Tiket Menuju Pertarungan di Jabar

Diskusi bertajuk Planet yang Berkelanjutan dan Layak Huni merupakan bagian dari rangkaian acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Y20 Indonesia yang berlangsung mulai 17 hingga 24 Juli 2022 di Jakarta dan Bandung.

Selain Dyah Esti, pengisi diskusi juga termasuk Ketua KADIN Arsjad Rasjid, Presiden COP26. Sementara itu, pembicara lain yakni anggota parlemen Inggris Alok Sharma dan Mari Elka Pangestu, turut hadir secara daring.

Pada Selasa, yang merupakan hari ketiga, rangkaian acara mencakup kunjungan oleh para delegasi Youth20 ke kawasan Baywalk Pluit serta Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral.

Baca Juga: Persib Bandung Mantap Lakoni Laga Perdana, Meskipun Maung Bandung Tidak Dalam Top Performa

Selain itu, ada pula acara bincang-bincang yang bertajuk Keberagaman dan Inklusi, diisi oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Uno, pendiri Sekolah.mu Najeela Shihab, Menteri Pemuda Uni Emirat Arab Shamma Al Mazrui, dan salah satu pendiri Labhya Foundation, Richa Shivangi Gupta.***

Editor: Nugroho

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler