Disiplin Protokol Kesehatan dan Dukung Vaksinasi Menuju Pemulihan Ekonomi

3 Desember 2020, 10:05 WIB
Ilustrasi relawan melakukan sosialisasi protokol kesehatan. /Antara Foto/Maulana Surya/

LAMONGAN TODAY – Pemerintah Indonesia berupaya untuk menyehatkan dan memulihkan perekonomian masyarakat  terdampak pandemi Covid-19.

Saat ini pemerintah  terus melakukan upaya testing, tracing, dan treatment, serta edukasi 3M untuk menekan Covid-19.  Berdasarkan hasil survey, rata-rata biaya perawatan yang dikeluarkan pemerintah yakni Rp184 juta per orang.

Dengan kondisi demikian, tidak dapat dipungkiri, biaya yang dikeluarkan pemerintah untuk mengatasi pandemi Covid-19 dipastikan sangat besar.

Baca Juga: Simak Syarat Penerima BSU Guru Honorer Rp1,8 Juta, Jangan Sampai Ketinggalan

Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Prof. dr. Hasbullah Thabrany dalam Dialog Produktif bertajuk ‘Memaksimalkan Pengelolaan Kesehatan Lewat Vaksinasi’ yang diselenggarakan oleh Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), mengatakan, meskipun saat ini biaya perawatan Covid-19 ditanggung negara, masyarakat tidak boleh merasa nyaman dan tidak peduli menjalankan protokol kesehatan.

Hasbullah pun mendorong masyarakat untuk bisa menegakkan disiplin protokol kesehatan 3M (Memakai,Masker, Mencuci Tangan, dan Menjaga Jarak Aman).

Jika Covid-19 bisa ditekan melalui penegakan protokol kesehatan, Hasbullah meyakini, Indonesia dapat menekan kerugian negara yang lebih besar.

Baca Juga: Harga HP Samsung Galaxy A Series Awal Desember 2020: Galaxy A20s, Galaxy A30s, Simak Selengkapnya

“Kita bisa menghemat sampai Rp500 triliun, dan menggunakannya untuk membangun ekonomi Indonesia,” ujar Hasbullah.

Covid-19, lanjut Hasbullah membuat orang yang terjangkit tidak produktif karena harus menjalani perawatan. Tak hanya kehilangan pendapatan harian, pasien Covid-19 juga merasa khawatir dengan kondisi kesehatannya.

Oleh karena itu,cara terbaik untuk memulihkan ekonomi masyarakat saat ini adalah  disiplin menjalankan protokol kesehatan 3M.

Baca Juga: Dicairkan Bulan Ini, Cek Datamu di Situs dtks.kemensos.go.id untuk Dapatkan Bantuan Rp300 Ribu

“Kalau nanti sudah ada vaksin, kita tambah dengan vaksin. Meskipun harga vaksin belum keluar nilainya, tapi misalnya harganya nanti katakanlah Rp200.000, investasi ini akan memberikan kita peluang lebih aman daripada berisiko besar terinfeksi dan memerlukan pengobatan”, ucap Hasbullah.

Jika dibandingkan dengan biaya perawatan Covid-19, vaksinasi bisa menjadi salah satu jalan untuk mengantisipasi Covid-19. Hasbullah memastikan, vaksin terbukti mampu memberi ketenangan, sehingga masyarakat bisa fokus untuk lebih produktif.

“Contohnya kasus penyakit TBC, karena hampir semua orang sudah divaksinasi BCG, kita bisa tenang menjalani kehidupan”, terang Prof. Hasbullah.

Baca Juga: Terbaru! Harga Mobil LCGC dan Low MPV Jelang Akhir Tahun

Lebih lanjut, Hasbullah berharap masyarakat dapat berpikir positif, selektif, dan cerdas dalam menerima informasi.  Masyarakat harus menyadari bahwa mencegah penularan Covid-19 sangat besar manfaatnya bagi diri sendiri dan orang lain.

“Manfaatnya memang tidak kelihatan saat kita belum mengalaminya, sama seperti perumpamaan, kita baru menyadari mahalnya mata kita saat kita sudah tidak bisa melihat lagi. Jadi jangan kita tunggu sampai kita kehilangan penglihatan. Mencegah jauh lebih baik dan itulah amal ibadah kita”, ucap Prof. Hasbullah.

Sementara itu, Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Erick Thohir mengatakan, vaksinasi Covid-19 menjadi bagian dari penyelamatan terhadap manusia.  Dalam rangka transparansi, pelaksanaan vaksinasi Covid-19, pemerintah juga menyiapkan infrastruktur sistem satu data.

Baca Juga: Harga HP Samsung yang Dipersenjatai Mega Kamera: Ada Galaxy S20 Ultra, Galaxy S20+, Galaxy A51

Terdapat lima tujuan utama dalam membangun sistem informasi pelaksanaan vaksin COVID-19. Pertama mengintegrasikan data dari berbagai sumber menjadi satu data.

Kedua, menyaring data individu penerima vaksin prioritas. Ketiga, membangun aplikasi pendaftaran vaksin baik program pemerintah maupun program mandiri. Keempat, memetakan suplai dan distribusi vaksin dengan lokasi vaksin. Kelima, memonitor hasil pelaksanaan vaksinasi.***

Editor: Nugroho

Sumber: KPC PEN

Tags

Terkini

Terpopuler