Sesaat kemudian beredar informasi di media sosial, ada anggota PSHT yang dikeroyok perguruan IKSPI Kera Sakti di kawasan Ponti.
Setelah itu, sejumlah pemuda dari kelompok PSHT dan PSHW melakukan penyisiran mencari anggota dari kelompok IKSPI Kera Sakti sampai di kawasan Museum Mpu Tantular yang menjadi lokasi kedua terjadinya bentrok.
Di sekitaran Museum Mpu Tantular didapatilah sejumlah pemuda yang diduga dari perguruan IKSPI Kera Sakti yang mengeroyok ANF sedang berada di sebuah warung kopi.
Mereka adalah FAP, 16 tahun, warga Candi, Sidoarjo dan FDS, 16 tahun, warga Sukodono, Sidoarjo.
FAP dan FDS kemudian dikeroyok delapan pemuda dari PSHT dan PSHW. Dari hasil pemeriksaan Polisi, faktanya korban di lokasi kedua FAP dan FDS adalah anggota dari PSHT.
Korban FAP mengalami luka memar di wajah dan robek pada kaki kiri akibat senjata tajam dikutip dari Humas Polri.
Baca Juga: Siap-Siap Jalan Nasional Macet, Imbas Perbaikan Jembatan Balun (Ngaglik I) Sisi Selatan
Sedangkan Korban FDS mengalami luka di kepala bagian belakang hingga pingsan di lokasi kejadian.