Siapkan Diri Hadapi Perang Besar, Tentara Lakukan Ini

- 20 Oktober 2021, 16:55 WIB
Tentara China.
Tentara China. /Reuters

LAMONGAN TODAY - Tentara China saat ini tengah melatih perawat militer mereka demi mempersiapkan jika suatu waktu menghadapi situasi perang, termasuk pendaratan di pulau.

Para perawat militer ini dilatih tentara China menggunakan simulator perahu dan bagaimana menangani situasi medis seperti infus intravena dan perawatan luka.

Dikabarkan ada lebih dari 300 perawat dari rumah sakit militer China yang dipersiapkan oleh Tentara Pembebasan Rakyat dalam latihan simulasi pertama sejak Juli tahun lalu hingga Februari tahun ini.

Baca Juga: Bagus Buat Push Rank! Hero Baxia Hyper Terlarang di Mobile Legends, Sampai Sekarang belum Ketemu Counternya

Dalam pelatihan, perawat dituntut untuk mampu memberikan obat melalui jalur intravena dalam suasana yang hampir gelap.

Dilansir dari The Independent pada Rabu, 20 Oktober 2021, di simulasi tersebut, perawat seakan dalam menghadapi pertempuran malam hari di laut dengan gelombang setinggi 2 meter.

"Tidak akan ada cukup cahaya dan gelombang turbulen di lingkungan pertempuran ketika menyeberangi laut dan mendarat di sebuah pulau," kata sebuah laporan mengenai simulasi perang ini.

Baca Juga: Niat Puasa Ayyamul Bidh Bulan Ini Mulai 20 Oktober 2021, Inilah Tata Cara, Doa Lengkap dengan Artinya

"Membuatnya berisiko untuk melakukan infus intravena, tetapi juga mempengaruhi perawatan lanjutan bagi yang terluka dan sakit," sambungnya.

Selain itu, isi laporan juga mengutip makalan yang diterbitkan oleh Jurnal Medis Militer China Tenggara berbahasa Mandarin, mengutip tim yang dipimpin Jiao Wei dari pasukan pendukung logistik.

Dikatakan bahwa dalam perang modern berbasis informasi, penyelamatan, dan evakuasi medis laut, akan ada tantangan dari lingkungan yang lebih kompleks.

Baca Juga: Kim Seon Ho Buka Suara Usai Diisukan Aborsi: Saya Mengalami Ketakutan

"Pelatihan simulasi dapat menciptakan kembali lingkungan kapal sampai batas tertentu, sehingga staf perawat dapat beradaptasi dengan lingkungan khusus di laut," katanya.

Para perawat ini diharuskan memakai kacamata yang menghalangi cahaya untuk membiasakan diri karena pelatihan dilakukan pada siang hari.

Mereka diharuskan mengandalakan sentuhan tangan untuk mencari di mana pembuluh darah vena di lengan pasien untuk menyuntikkan obat.

Baca Juga: Dikeroyok Puluhan Berandalan, Anggota IKSPI Kera Sakti Gresik Hampir Meregang Nyawa

Selain itu, perawat ini juga dilatih memberikan obat-obatan saat berada di atas simulator kapal yang bergerak dan bergoyang.

Dalam laporan dikatakan bahwa pada awalnya sepertiga dari total perawat gagal menyelesaikan tugas mereka.

Akan tetapi, setelah tiga hari mengikuti pelatihan latihan militer, tingkat kesalahan perawat turun menjadi sekitar sepersepuluh dari waktu.

Baca Juga: Update Ranking BWF Ganda Putra Indonesia: Kevin Sanjaya/Marcus Gideon Ungguli Christo Popov/Toma Junior Popov

Tercatat bahwa pelatihan ini dianggap tidak memberikan hasil yang memuaskan meskipun efektif, lantaran waktu yang dibutuhkan perawat memasukkan infus dan memberikan obat rata-rata mencapai enam menit.

Durasi waktu tersebut menurut tim tidak cukup cepat untuk menyelamatkan jiwa jika dalam suasana perang sesungguhnya.

Artikel ini telah terbit di Pikiran Rakyat berjudul 'Tentara China Latih Perawat Militer, Persiapan Hadapi Situasi Perang'.

Baca Juga: Squid Game Bernilai 900 Juta Dolar AS, Berapa Rupiah?

Selain itu, latihan militer ini juga mengharuskan para perawat melakukan tugasnya dengan desingan suara tembakan, kebisingan mekanis, cuaca buruk, dan penyakit laut sebenarnya.***(Aliyah/Pikiran Rakyat)

Editor: Nugroho

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x