"Waktu menetap adalah durasi aktivitas terjaga yang dilakukan sambil duduk atau berbaring. Waktu luang sedentary adalah khusus untuk aktivitas sedentary yang dilakukan saat tidak bekerja," jelas penulis studi University of Calgary Canada, Raed Joundi seperti dilansir laman Express, Selasa 24 Agustus 2021.
"Penting untuk dipahami apakah terlalu banyak waktu duduk dapat menyebabkan stroke pada individu muda, karena stroke dapat menyebabkan kematian dini atau secara signifikan mengganggu fungsi dan kualitas hidup," sambungnya.
Baca Juga: Survei Fixpoll, Bandingkan Elektabilitas 3 Tokoh Pimpinan Lembaga Legislatif
Catatan rumah sakit peserta dinilai selama 9,4 tahun, untuk mengidentifikasi insiden stroke.
Peneliti melakukan tinjauan paralel terhadap aktivitas menetap dengan mengukur berapa banyak waktu yang dihabiskan partisipan di depan komputer atau menonton TV.
Kelompok itu kemudian dibagi menjadi empat kategori kurang dari empat jam aktivitas menetap sehari, empat sampai enam jam sehari, enam sampai delapan jam sehari dan delapan jam atau lebih sehari.
"Orang dewasa berusia 60 tahun kebawah harus menyadari bahwa waktu duduk yang sangat tinggi dengan sedikit waktu yang dihabiskan untuk aktivitas fisik dapat memiliki efek buruk pada kesehatan, termasuk peningkatan risiko stroke," tutupnya.***