Sinopsis Film 'Goal! The Dream Begins' Kisah Nyata Perjalanan Santiago Munez Meraih Mimpi di Newcastle United

9 Oktober 2021, 15:37 WIB
Cover Film Goal The Dream Begins /Instagram/Loving Young

LAMONGAN TODAY - Sinopsis film "Goal! The Dream Begins", menceritakan kisah nyata perjalanan Santiago Munez untuk meraih mimpinya sebagai pesepakbola bersama Newcastle United.

Film "Goal! The Dream Begins" adalah film bertema olahraga yang ditayangkan pada tahun 2005 yang dibintangi oleh Kuno Becker sebagai Santiago Munez.

Film yang disutradarai oleh Danny Cannon tersebut menceritakan tentang mengenai pemuda bernama Santiago Munez dengan mempunyai latar belakang keluarga miskin, namun mempunyai cita-cita yang besar sebagai bintang lapangan.

Baca Juga: Mengenal Model Cantik Voli, Shindy Sasgia Mahasiswa Unisri Fakultas Hukum

Selanjutnya, pada suatu hari, dia akhirnya memperoleh kesempatan untuk bermain di sebuah klub sepak bola di Inggris, Newcastle United.

Film "Goal! The Dream Begins" diketahui bekerjasama dengan FIFA, sebab itulah banyak bintang lapangan yang menjadi Cameo pada film tersebut, di antaranya Ronaldo, David Beckham, Raul Gonzalez, Steven Gerrard, hingga Lionel Messi.

Lebih lengkapnya simak sinopsis film "Goal!" yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Sabtu, 9 Oktober 2021.

Baca Juga: Sandrinna Michelle Ditembak Kiesha Alvaro, Saskia Chadwick: Naik Bukit Sambil Nangis

Film "Goal!" diawali dengan menampilkan seorang anak Meksiko bernama Santiago Muñez sedang bermain sepak bola.

Kemudian, di omalam yang sama, keluarganya pindah ke perbatasan Amerika Serikat dengan tujuan masuk ke Amerika Serikat secara ilegal untuk mendapatkan hidup yang lebih baik.

Sepuluh tahun selanjutnya, Santiago hidup di Barrio section of Los Angeles sambil membantu ayahnya yang bekerja sebagai tukang kebun.

Baca Juga: Diduga Maling Dana Desa Rp148 Juta, Kades Ini Digiring Polisi

Selanjutnya, usai.bekerja dengan ayahnya, Santiago akan pergi bermain sepak bola di sebuah tim lokal yang bernama AJFC.

Melalui bekerja bersama ayahnya, Santiago mulai menyimpan uangnya dan mengumpulkannya di sepatu miliknya setiap malam, supaya suatu hari dia dapat membeli perlengkapan sepak bola.

Selanjutnya cerita berlanjut, saat Santiago sedang bermain bola, di situlah Glen Foy yang adalah seorang mantan pemain Newcastle tidak sengaja menyaksikannya bermain bola dengan sangat mengagumkan.

Baca Juga: Sukses Perankan Seorang Migran Asal Pakistan di Squid Game, Anupam: Saya Tidak Siap

Glen lalu memberitahu Santiago bahwa pada pertandingan berikutnya, dia akan memanggil seorang agen pemain sepak bola yang sedang berada di Amerika untuk menjadwalkan pertemuan dirinya dengan manager Newcastle.

Akan tetapi, waktu itu Barry Rankin sebagai seorang agen, terlihat tidak peduli sampai akhirnya berbohong bahwa di hari pertandingan berikutnya tersebut, dia ada rapat.

Kemudian, Santiago menjadi sangat kecewa sampai membuat Glen yang akhirnya turun tangan sendiri untuk menelepon bos Newcastle dan meyakinkannya untuk memberi Santiago kesempatan.

Baca Juga: 5 Lagu Viral TikTok 2021 yang Berhasil Bius Nitizen

Glen kemudian memberitahu Santiago bahwa jika dia bisa pergi ke inggris, dia akan diizinkan untuk mencoba bergabung dengan Newcastle United.

Santiago yang merasa sangat gembira, akhirnya mencari segala cara sebab baginya tidak ada yang lebih penting dibandingkan bergabung dengan klub tersebut.

Akan tetapi, dia mempunyai penghalang yaitu tidak memiliki uang yang cukup, hingga Santiago juga terus bejuang keras mencari uang dan mengumpulkannya dalam sepatunya.

Baca Juga: Duel Atlet Cabor Tinju di PON XX Papua vs Petugas Berlangsung Di Luar Ring Ricuh, Ini Penyebabnya

Namun, pada suatu sore ketika dia pulang ke rumah, dia akhirnya mendapatkan fakta bahwa ayahnya sudah mengambil uang yang dia simpan dalam sepatunya selama ini.

Hal itu dilakukan sebab ayahnya membeli truk chevy baru dengan tujuan agar mereka bisa mempunyai bisnis kebun milik sendiri.

Selanjutnya, Santiago menjadi sangat marah dan kecewa terhadap ayahnya, sehingga keduanya menjadi bertengkar.

Baca Juga: Tips Belanja Di Festival 10.10, Raup Diskon Sebanyak-banyaknya dengan Budget Seminim-Minimnya

Hingga pada suatu hari, neneknya yang sangat mengidolakan dunia sepak bola akhirnya mendukung Santiago untuk menggapai cita-citanya.

Bahkan neneknya hingga memutuskan untuk menjual perhiasannya supaya Santiago bisa membeli tiket dan sapat pergi ke London.

Akhirnya, waktu ia tiba di Inggris, Glen menyambut Santiago dengan hangat di rumahnya dan menjadwalkan masa percobaan.

Baca Juga: Alhamdulillah, Guru Honorer 50 Tahun Dapat Afirmasi Nilai Tambahan Seleksi PPPK 2021, Nadiem: Saya Bahagia

Sayangnya, Santiago betul-betul gagal dalam percobaan pertamanya hingga langsung dikeluarkan oleh manager waktu itu juga.

Akan tetapi, Glen yang yakin dengan kemampuan Santiago kemudian membujuk manager bahwa Santiago saat itu sedang mengalami jetlag, nerveous, dan dia tidak terbiasa bermain di lapangan berlumpur.

Kemudian, Glen meminta untuk satu bulan percobaan terhadap Santiago dan akhirnya diterima oleh manager.

Baca Juga: Sambut 10.10 Zalora Siapkan Diskon Hingga 90 Persen

Waktu itu Santiago berhasil melewati tes medis dengan berbohong mengenai sakit asmanya,dan bertemu dengan perawat Roz Harmison.

Akan tetapi, pada satu bulan berikutnya, pada sebuah laga untuk memperebutkan kursi cadangan, teman setim Santiago merusak inhaler milik Santi.

Sebab itu, Santiago bermain sangat buruk sebab asmanya yang tak mampu dia kendalikan sehingga manager tim cadangan memutuskan untuk mengeluarkan Santi akibat permainannya yang buruk.

Baca Juga: Jokowi Resmikan BLT PKL Rp1,2 Juta, Begini Syarat dan Cara Daftarnya

Namun, dalam perjalanannya ke bandara untuk pulang, Santi secara tak sengaja bertemu dengan Harris dalam taxi yang sama sebab harris terlambat untuk berlatih akibat ban mobilnya dicuri.

Selanjutnya, Harris ingat bahwa pernah melihat Santi di klub waktu itu dan akhirnya mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada pertandingan tim cadangan.

Kemudian, Harris meyakinkan manager untuk menambah masa percobaan Santi.

Lalu, usai dirawat di klub, Santi dapat bermain lebih percaya diri dan agresif di pertandingan cadangan. Akhirnya berhasil dimasukkan ke dalam tim cadangan.

Selanjutnya, waktu pertama kali dia masuk pada pertandingan Fulham ketika banyak pemain dari tim utama terluka, Santi memperoleh kesempatan saat pemain tersebut terluka dan mendapatkan penalti.

Di sisi lain, ayahnya menyaksikan laga tersebut malalui TV dan senang sebab anaknya dapat masuk ke tim yang bagus.

Akan tetapi, Manager mengatakan pada Santi bahwa kekurangan terbesarnya yaitu Santi tidak suka mengoper bola.

Santi lalu dikembalikan ke tim cadangan. Waktu itu Santi berpikir bahwa dia tidak akan dapat bertahan lama di klub, kemudian ia pergi ke St. James' Park.

Selanjutnya, manager memberitahu Santi untuk pergi, sehingga ia dapat merasakan saat bermain di pertandingan final Newcastle menghadapi Liverpool.

Akan tetapi, pada waktu itu, ayahnya meninggal akibat serangan jantung. Santi mengetahui hal tersebut menjelang pertandingan dan menjadikan dirinya menjadi Sangat Shock.

Selanjutnya, waktu dia menunggu di bandara untuk pulang ke Los Angeles, dia memutuskan untuk tidak kembali pulang dan tetap di inggris untuk bermain pada pertandingan final menghadapi Liverpool.

Pada laga menghadapi Liverpool, Newcastle memimpin pertama kali melalui gol oleh Harris. Sebelum Istirahat, Liverpool mencetak dua gol, satu dari Igor Bišćan dan dari Milan Baroš.

Selanjutnya, sebelum injury time, Santi membantu Harris membuat gol dengan mengumpan bola padanya dan memperbaiki kekurangan terbesarnya, dan skor menjadi 2-2.

Bagaimanapun, Seri tidak akan cukup bagi Newcastle untuk memperoleh tempat di Liga Champions musim depan.

Selanjutnya Newcastle memperoleh tendangan bebas.

Dibandingkan menendang sendiri, Harris meminta Santi yang melakukannya. Lalu, Santi mampu mencetak gol dan permainan berakhir 3–2 untuk Newcastle.

Waktu itu, Glen langsung berlari kebawah dan berdiri untuk memberikan teleponnya kepada Santi, sebab nenek Santi sedang menelepon.

Pada percakapannya, Nenek Santi mengungkapkan bahwa dia sangat senang dan bangga terhadap cucunya, dia juga memberi selamat untuk cucu kesayangannya tersebut.

Nenek Santi juga memberitahukan bahwa sebelum ayahnya meninggal, dia menyaksikan Santiago pada laga menghadapi Fulham.

Santiago langsung berteriak kepada Glen bahwa ayahnya sudah melihatnya bermain dan bangga terhadap Santi sebelum dia meninggal.

Berikutnya, film "Goal!" berakhir saat Santiago meneteskan air matanya usai berhasil mewujudkan cita-citanya selama ini.

Dilansir Lamongan Today dari Portal Maluku, artikel ini telah tayang dengan judul "Sinopsis Film Goal, Kisah Nyata Perjalanan Karir Santiago Munez bersama Newcastle United."(Jahra Ely/Portal Maluku)***

Editor: Achmad Ronggo

Sumber: Portal Maluku

Tags

Terkini

Terpopuler