Duit Konglomerat Ditimbun Capai Rp373 Triliunan, Roda Perekonomian Disebut Mati Suri

16 Oktober 2020, 20:56 WIB
Ilustrasi: Duit kolongmerat ditimbun capai Rp373 triliunan /Pinterest

LAMONGAN TODAY -- Pandemi Covid-19 telah merambah ke berbagai kalangan.

Berbagai upaya dilakukan masyarakat untuk menyikapi kondisi tak menentu.

Selain berupaya mencari sumber bantuan maupun pendapatan lainnya, banyak orang memilih untuk berhemat dan menyimpan uang rapat-rapat.

Baca Juga: Cara Merawat Aglonema agar Lebat dan Subur, Jangan Lakukan 5 Hal ini

Seperti dikutip lamongantoday.com dari Jurnal Presisi dengan judul: Timbun Duit Hingga Rp373 Triliun di Bank, Para Konglomerat RI Bisa-bisa Bikin Roda Ekonomi Mati Suri, hal ini akan memicu turunnya angka permintaan di pasar.

Menurut Menko Airlangga dalam Rakernas Virtual Apindo pada 12 Agustus 2020 lalu, pemilik rekening dengan deposit lebih dari Rp200 juta justru didapati meningkatkan jumlah simpanan uang mereka hingga dua kali lipat bahkan lebih.

Dengan adanya temuan tersebut, Hal ini menjadi sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro.

Baca Juga: Lirik Lagu ‘Kini Hanya Tentangmu’ – Rizky Billar , Trending di Youtube

“Kalau dari data perbankan, ini kami baru mencoba lihat data per Agustus, itu kalau dilihat data penabung meningkat pesat," ujarnya dalam Webinar Bincang APBN 2021 yang digelar BKF Kemenkeu, Selasa, 13 Oktober 2020.

Kalau hitungan kami secara industri, DPK tahun ini bisa tumbuh di atas 8%, padahal kredit maksimal hanya 1,5%," tambahnya.

Jika hal ini terus berlangsung, tentu roda perekonomian nasional akan mengalami mati suri yang disebabkan roda perputaran uang berhenti.

Baca Juga: Harga HP RAM 6 GB Mulai Rp 1 Jutaan: Infinix S4, OPPO F5, Asus Zenfone Max Pro, Vivo V15

Dan yang paling terkena dampak dari fenomena ini adalah mereka yang berada pada kondisi ekonomi menengah ke bawah.

"Di Agustus saja penabung di atas Rp5 miliar itu sudah naik Rp373 triliun year to date. Jadi kalau dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu hanya Rp115 triliun. Kalau dibandingkan full 2018 dan 2019 itu hanya Rp 130 dan Rp 162 triliun," ujar Andy menambahkan.*** (Jurnal Presisi).

Editor: Nugroho

Sumber: Jurnal Presisi

Tags

Terkini

Terpopuler