Masyaallah, Inilah 7 Ciri-Ciri Calon Penghuni Surga Firdaus, Tingkatan Surga Tertinggi

22 Januari 2021, 22:54 WIB
Ilustrasi Bertaubat dari kesalahan./ Ringan Dilakukan, Berikut 7 Amalan Kunci untuk Jadi Ahli Surga /Pixabay/Chiplanay/.*/Pixabay/Chiplanay

LAMONGAN TODAY - Mendengar kata surga, setiap orang pasti menginginkan bisa berada di dalamnya. Namun tahukah kita, bahwa surga itu ada beberapa nama dan tingkatannya.

Salah satu nama surga yang diidam-idamkan oleh setiap orang agar bisa berada di dalamnya adalah Surga Firdaus.

Terdapat ciri khusus bagi penghuni Surga Firdaus, Siapakah mereka itu? Seperti apa ciri-cirinya?

Baca Juga: Kabar Duka, Saat Karirnya Meredup, Nella Kharisma Ditinggalkan Sang Ayah

Berikut ciri-ciri penghuni Surga Firdaus, simak artikel ini selengkapnya.

Allah SWT menciptakan surga sebagai tempat kembali orang-orang yang beriman. Adapun surga yang diciptakan Allah tersebut bermacam-macam, dimana yang paling tinggi dan utama adalah Surga Firdaus.

Dari Anas bin Malik ra, Nabi Muhammad SAW bersabda:

"Firdaus adalah surga yang paling tinggi, yang paling bagus dan yang paling afdal (utama)."

(HR. Tirmidzi dan dishahihkan Al-Albany).

Baca Juga: Asesmen Nasional vs Ujian Nasional, Berikut Penjelasan dari Ruang Guru

Jika demikian, kita pasti menginginkan menjadi salah satu yang terpilih menjadi penghuni Surga Firdaus. Untuk bisa mewujudkan itu, Allah SWT pasa dasarnya telah memberikan bocoran, siapa saja yang berhak masuk surga tertinggi itu.

1. Orang yang Khusyu dalam Sembahyang

Orang-orang yang khusyu dalam salatnya yaitu orang-orang yang pada waktu salat memusatkan perhatian hanya kepada Allah SWT, serta ikhlas dalam menjalankannya.

Memang untuk mencapai khusyu dalam salat sangatlah berat, tapi dengan ketulusan hati dan tetap fokus pada setiap apa yang baca, serta menghayati artinya, kekhusyukan akan tercapai.

Baca Juga: Kapolri Baru Listyo Sigit Prabowo dan Bentuk Perlawanan Runtuhkan Politik Identitas

Dalam Tafsir Ibnu Abbas, orang-orang yang khusyu dalam salatnya, yakni orang-orang merendahkan diri, tawadhu, tidak melirik ke kanan dan ke kiri dan tidak pula meninggikan tangan mereka, mengangkat kedua sikut dalam salat.

Dalam bahasa, Imam Qatadah: orang-orang yang khusyu adalah orang-orang yang merendahkan diri, menundukkan jiwa, yang diperlihatkan oleh anggota badan dengan diam dan pasrah.

Khusyu di dalam hati maksudnya adalah sungguh-sungguh dalam melaksanakan salat dengan memasrahkan diri sepenuhnya.

Baca Juga: Istri Isa Bajaj Alami Pelecehan Seksual, Ini Fakta Mengejutkan tentang Pelaku

Manfaat salat khusyu tersebut juga akan diperoleh kelak di hari kiamat.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA Rasulullah SAW bersabda:

Di antara tujuh golongan yang mendapat naungan Allah pada suatu hari yang tidak ada naungan kecuali naungan Allah adalah yang berdzikir (ingat) kepada Allah dalam kesendirian (kesunyian), kemudian air matanya mengalir.

Baca Juga: Indo Pride! Link Live Streaming M2 Mobile Legends World Championship Babak Playoff Dimulai

2. Orang yang Berzakat

Zakat memberikan banyak manfaat bagi pelakunya, di antaranya membersihkan diri dari sifat kikir dan cinta berlebihan pada dunia, serta menyucikan hati, sehingga menumbuhkan sifat-sifat kebaikan dalam diri.

Allah SWT dalam firmannya di Al Quran dan Hadits, banyak dijelaskan balasan bagi orang yang menunaikkan zakat.

Baca Juga: Review Singkat Film Stand by Me Doraemon 2: Nobita Menikahi Shizuka, Mirip Siapa Anaknya?

Begitu juga banyak disampaikan ancaman bagi pembangkang tidak membayar zakat.

"Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak, dan tidak menafkahkannya di jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka bahwa mereka akan mendapat siksa yang pedih."

(Q.S. At Taubah: 34).

Maksud menafkahkan di jalan Allah pada ayat tadi adalah mengeluarkan zakat. Di antara siksaan pedih tersebut adalah tubuh orang yang tidak mau membayar zakat, akan disukut dengan batu-batu dan besi yang dipanaskan di dalam Neraka Jahannam.

Baca Juga: 6 Drama Korea Terbaik yang Dibintangi Joo Won, Membuat Terkesima dan Jatuh Hati

3. Orang yang Selalu Menjaga Faraj Mereka

Orang-orang yang menjaga kemaluannya dari perbuatan keji dan zina. Saat ini menjaga kemaluan dari hal-hal yang keji dan haram terasa sangat berat.

Karena untuk mendekati perbuatan zina sudah semakin mudah diakses saja. Untuk itu, kita berusaha menahan hati dan pandangan agar tidak tergoda mendekati perbuatan terkutuk di mata Allah SWT.

Baca Juga: Beristri Dua namun Selalu Harmonis, Istri Kedua Azis Gagap Ternyata Bos Resto

Berusahalah setia terhadap istri yang kita miliki, sesungguhnya itu tiada tercela. Barang siapa mencari di balik itu, mereka itulah orang-orang yang melampaui batas, yakni orang-orang yang melanggar halal dan mengerjakan yang haram.

Dikatakan kepada barang siapa yang mapu menjaga pandangan, pikiran, ucapan dan tindakan, berarti ia telah menjaga agamanya, karena itu, Islam menekankan kepada umatnya untuk selalu menjaga kemaluannya agar terhindar dari perbuatan zina.

"Dan orang-orang yang memelihara kemaluannya, kecuali terhadap istri-istri mereka atau budak-budak yang mereka miliki. Maka sesungguhnya, mereka dalam hal ini, tiada tercela. Barang siapa mencari yang sebaliknya, mereka itulah orang-orang yang melampaui batas."

(Q.S. Al Maarij [70]: 29-31).

Baca Juga: Bocoran True Beauty Episode 11: Rahasia Suho dan Jukyung Terbongkar, Berikut Kisahnya

4. Orang yang menahan pandangannya

Orang-orang yang menahan pandangannya, artinya menjaga pandangan dari hal-hal yang diharamkan oleh Allah SWT.

Pandangan mata itu panah beracun yang membuat kita terjerumus dalam hal-hal yang diharamkan. Menjaga pandangan bukanlah perkara yang mudah di era modern ini.

Baca Juga: Cerita Lengkap Boruto Chapter 54: Naruto Tergeletak Kaku, Akhir Perjalanan Hidup Naruto?

Banyaknya kaum wanita yang meniru budaya barat atau berpakaian mini, yang tak sesuai syariat Islam, membuat mata para lelaki ingin meliriknya.

Dampaknya pun bukan hanya dosa, hal-hal buruk lainnya dapat terjadi. Bukan hanya dampak buruk di dunia saja, namun di akhirat semua anggota tubuh ini akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT.

Mulut akan dikunci, kaki, tangan, telinga, mata dan anggota tubuh lainnya akan memberikan kesaksian di hadapan Allah atas segala yang diperbuatnya.

Baca Juga: Dijodohkan dengan Wirda Mansur, Hasan Putra Syekh Ali Jaber Tersipu Malu

Menjaga pandangan merupakan salah satu perintah agama yang harus kita jalani, jika kita ingin mendapatkan pahala berlipat ganda, selamat dari neraka dan juga terhidar dari fitnah.

5. Orang yang Menjaga Amanah atau Janji

Allah SWT menempatkan amanah sebagai satu akhlak yang memiliki kedudukan sangat spesial bagi hambanya.

Baca Juga: Aktris Park Si Yeon Alami Kecelakaan Saat Kondisi Mabuk, Begini Kronologinya

Bahkan seseorang yang memiliki sifat amanah akan bisa menjadi kekasihNya. Sebaliknya, seseorang yang suka berkhianat sangat dibenci Allah dan akan diperlihatkan kepada seluruh makhluk di hari pembalasan kelak.

Orang-orang yang memelihara amanah dan menepati janji, yakni kepada perkara-perkara yang diamanatkan kepada mereka, baik terhadap Allah SWT maupun sesama manusia.

Memelihara atau menjaganya dengan cara menunaikannya. Islam mewajibkan kita untuk menjaga amanah, yaitu dengan bersikap jujur dan bisa dipercaya.

Baca Juga: Bandingkan Perilaku Orang Kaya dan Miskin, Nadin Amizah Tuai Kritik Pedas Netizen

"Sungguh Allah menyuruhmu menyampaikan amanah kepada orang yang berhak menerimanya dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia, hendaknya kamu menetapkannya dengan adil. Sungguh Allah sebaik-baiknya yang memberi pengajaran kepadamu. Allah maha mendengar lagi maha melihat."

(QS An Nisa: 58).

6. Orang yang Selalu Memelihara Salat

Orang-orang yang memelihara salatnya yaitu senantiasa menunaikkan salat tepat pada waktunya dan berjamaah di masjid bagi kaum muslimin.

Baca Juga: Trending! Aktris Cantik Zheng Shuang Dilaporkan Telah Punya Dua Anak dari Mantan Pacarnya

Hal ini terasa berat bagi orang yang tidak terbiasa. Banyak saja alasan yang menyebabkan mereka enggan menunaikan salat di masjid berjamaah.

Rasulullah SAW bersabda:

"Islam itu dibangun di atas lima perkara, yaitu bersaksi bahwa tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah dan sesungguhnya nabi Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan salat, mengeluarkan zakat, mengerjakan haji ke baitullah dan berpuasa pada bulan Ramadhan."

Baca Juga: Diejek Kalah Main Mobile Legends, Eks Pemain Persipura Alvian Sanyi Diduga Aniaya Kekasihnya

Salat memiliki keutamaan berupa pahala, ampunan dan berbagai keuntungan yang Allah sediakan bagi orang yang mengerjakan salat dan rukun-rukunnya dan lebih utama lagi, apabila salat lima waktu telah dikerjakan.

7. Orang yang Menjauhkan Diri dari Perbuatan Tidak Berguna

Mereka inilah yang senantiasa memiliki perbuatan bermanfaat daripada membuang-buang waktu. Orang-orang ini akan selalu meninggalkan kebatilan dan perbuatan yang tak perlu.

Baca Juga: Menguak Fakta Dexamethasone Sembuhkan Penderita Covid-19, Apakah Bisa Digunakan Mengobati Covid-19?

Pepatah lain menyebutkan, barang siapa yang banyak main-main, dipandang orang lain ringanlah nilai dirinya.

Oleh karena itu, setiap pribadi orang beriman yang senantiasa memperhatikan kata-katanya dalam berbicara. Baik sefara langsung dengan tatap muka, di mimbar, media, dalam bentuk tulisan pesan singkat atau dalam mengunggah status, sebagaimana ciri-ciri orang beriman didalam awal surat Al Mu'minun, yakni mampu menjauhkan diri dari perbuatan dan perkataan yang tidak berguna.***

Editor: Achmad Ronggo

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler