LAMONGAN TODAY - Presiden Joko Widodo meresmikan renovasi Masjid Istiqlal, Sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar didunia, presiden berharap Masjid Istiqlal dapat menjadi contoh dari masjid – masjid negara lain di dunia dalam mengembangkan syiar Islam yang menyejukkan serta membangun toleransi serta perdamaian
Renovasi Masjid Istiqlal akan memakan waktu setidaknya selama 14 bulan kedepan. Diharapkan nantinya masjid Istiqlal bisa menjadi sarana pemerdayaan umat.
“Saya berharap Masjid Istiqlal bukan hanya megah secara fisik, tetapi jauh dari itu sebagai sarana untuk meningkatkn iman dan takwa kita kepada Allah swt serta dapat menjadi tempat pemberdayaan umat, dan sebagai pelopor dakwah bil hal moderasi muslim dunia” ujar Presiden dikutip dari Antara, Kemarin.
Baca Juga: Pemilik KIS Bisa Mendapat Bansos Rp300 Ribu, Masukkan Nomer Kartumu di dtks.kemensos.go.id
Presiden Jokowi juga turut berpesan kepada imam besar Masjid Istiqlal dan juga badan pengelola agar menjaga masjid tersebut tetap indah, bersih, dan menjadi tempat yang nyaman bagi umat muslim melakukan aktivitas keagamaan lainnya.
Sementara itu, imam besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar, dalam laporannya menyampaikan ucapan terimakasih kepada presiden Joko Widodo tas renovasi yang telah dilakukan, ia mengatakan sepanjang 42 tahun berdiri, baru kli ini masjid Istiqlal mendapatkan renovasi secara besar – besaran.
Anggaran yang dialokasikan untuk proses renovasi ini juga mencapaiRp511 Miliar dengan melibatkan hingga 1000 orang pekerja.
Baca Juga: Cara Mudah Dapatkan Bantuan Rp3,5 Juta, Masukkan NIK KTP Lewat HP
“Izinkan kami atas nama warga msyarakat, khususnya umat islam, menghaturkan terimakasih yang sedalam – dalamnya kepada bapak presiden. Karena selama 42 tahun, baru kali ini masjid Istiqlal tersentuh renovasi besar – besaran."
"Renovasi ini dilakukan secara serius dan profesional oleh kementrian PUPR dengan menunjuk Waskita Karya sebagai pelaksananya” ucap imam besar masjid Istiqlal.
Dalam peresmian tersebut turut hadir juga Menteri Koordinator Bidang pembangunan manusia dan kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri pekerjaan umum dan perumahan rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri agama Yaqut Cholil Qoumas dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.