Dapat Pendanaan dari Malaysia dan IsDB, Universitas Brawijaya Jadi Percontohan Sistem Sertifikasi Halal

- 16 November 2021, 17:25 WIB
Universitas Brawijaya.
Universitas Brawijaya. /Tangkapan layar Saluran Youtube Halo Brawijaya

Pengembangan sistem digital halal ini dengan pendanaan dari Serunai Malaysia dan IsDB sebesar RP28,5 miliar ini untuk durasi dua tahun (November 2021-November 2023).

Sementara itu, proses penandatanganan Letter of Intent (LoI) antara ketiga belah pihak (UB, IsDB, dan Serunai Malaysia) telah dilakukan pada Minggu (14/11/2021) secara zoom meeting.

Baca Juga: Bertajuk TWICE 4th World Tour III, Konser Akan Kelilingi Dunia Mulai Dari Seoul

"Letter of Intent (LOI) akan segera ditindaklanjuti dengan Tri-Party Agreement IsDB, UB dan Serunai. Butuh waktu yang tepat untuk melaksanakan penandatanganan proyek ini," katanya.

Jika sistem yang dikembangkan nanti sudah berjalan, lanjutnya, bisa dikembangkan untuk universitas yang lain.

Sementara itu, Wakil Rektor IV UB Bidang Perencanaan dan Kerja Sama Prof. Dr Moch. Sasmito Djati mengatakan UB akan mendukung proyek yang saat ini sedang dikembangkan.

Baca Juga: Pamungkas Raih Gelar AMI Awards 2021, Simak Lirik Lagu I Don't Wanna Be Alone

"Konsep halal tidak hanya tentang makanan, tapi juga semua sistem, seperti farmasi dan pariwisata," kata Sasmito.

UB dikenal sebagai pionir dalam menginkubasi aspek kritis rantai nilai halal sejak tahun 1987.

Konsep sertifikasi halal di Indonesia berawal dari upaya Dr. Ir. Tri Susanto, dosen Teknologi Pangan, Jurusan Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian UB pada saat itu.

Halaman:

Editor: Nugroho


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x