Profil DI Panjaitan, Pahlawan Revolusi yang Gugur akibat Kekejaman PKI

- 2 Oktober 2021, 13:59 WIB
DI Panjaitan
DI Panjaitan / Instagram @Mere_cetPhoto/

Baca Juga: Pantes Populer Kuasai Rating Netflix, Ini 5 Pembeda Squid Game Ketimbang Drama Lainnya

Panjaitan sendiri selanjutnya ditunjuk sebagai Kepala Staf Operasi Tentara dan Teritorium (T&T) I Bukit Barisan di Medan. Kemudian dipindahkan kembali ke Palembang sebagai Kepala Staf T & T II/Sriwijaya.

Usai mengikuti kursus Militer Atase (Milat) tahun 1956, ia diperintahkan sebagai Atase Militer RI di Bonn, Jerman Barat.

Saat masa tugasnya telah usai sebagai Atase Militer, ia akhirnya pulang ke Indonesia.

Baca Juga: DI Panjaitan, Jenderal Kepercayaan Ahmad Yani Gugur akibat Kekejaman Pasukan G30S PKI

Akan tetapi, tidak lama kemudian yaitu pada tahun 1962, perwira yang pernah menimba ilmu pada Associated Command and General Staff College, Amerika Serikat tersebut, diangkat sebagai Asisten IV Menteri/Panglima Angkatan Darat (Men/Pangad).

Jabatan tersebut adalah yang terakhir diembannya ketika peristiwa Gerakan 30 September terjadi.

Waktu menjabat Asisten IV Men/Pangad, ia mengungkap rahasia pengiriman senjata dari Republik Rakyat Tiongkok (RRT) kepada PKI.

Baca Juga: Jelaskan Warna Apa Saja yang Terdapat pada Lambang Negara Indonesia? Kunci Jawaban Pelajaran Kelas 4 SD

Dari sana diketahui bahwa senjata-senjata itu dimasukkan ke dalam peti-peti bahan bangunan yang akan digunakan dalam pembangunan gedung Conefo (Conference of the New Emerging Forces).

Halaman:

Editor: Achmad Ronggo

Sumber: Mantra Sukabumi


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x