LAMONGAN TODAY - Di malam 1 Oktober 1965, rumah Mayjen DI Panjaitan yang terletak di jalan Hassanudin nomor 53, Kebayoran Baru, dimasuki pasukan Gerakan 30 September (G30S PKI).
Ketika itu, pasukan G30S PKI yang dipimpin oleh Sersan Sukarjo tersebut menembaki rumah Mayjend DI Panjaitan.
Waktu pasukan G30 S PKI memasuki rumah Mayjend DI Panjaitan, ia berada di lantai dua dan segera terbangun mengambil pistol mitraliyurnya.
Sayangnya, pistol tersebut macet dan membuat Mayjend DI Panjaitan memilih menggunakan pakaian militer. Terdengar suara dari bawah "Cepat turun, Jenderal!" Dari pasukan G30S PKI.
Mayjend DI Panjaitan segera turun. Waktu akan menuruni anak tangga, keponakannya naik dan berusaha menghentikannya.
Selanjutnya Mayjend DI Panjaitan memilih berdoa kemudian memantapkan langkah untuk tetap turun menemui pasukan G30S PKI.
Baca Juga: Kode Redeem FF Terbaru 2 Oktober 2021, Dapatkan Elite Pass, M249 hingga Spas 12 Mesmerizing Nights
Katherine putrinya menyaksikan apa yang diperbuat pasukan G30S PKI terhadap ayahnya. Mayjend DI Panjaitan dipukul kemudian ditembak di kepala waktu ia sedang berdoa.