Waktu ia tamat Sekolah Menengah Atas, Indonesia sedang dalam penjajahan Jepang.
Sehingga waktu bergabung sebagai anggota militer, ia harus mengikuti latihan Gyugun.
Baca Juga: Makin Tak Karuan Hubungan Sandrinna Michelle dengan Rey Bong, Ulah Mama Sengaja Menjauhkan?
Usai latihan, ia ditugaskan menjadi anggota Gyugun di Pekanbaru, Riau hingga Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya.
Saat Indonesia telah merdeka, ia beserta para pemuda lainnya membentuk Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yang selanjutnya menjadi TNI.
Di TKR, ia pertama kali ditugaskan sebagai komandan batalyon, selanjutnya menjadi Komandan Pendidikan Divisi IX/Banteng di Bukittinggi pada tahun 1948.
Baca Juga: Kasus Dugaan Penganiyaan yang Dilakukan Anak Ahok Berlanjut, Ayu Thalia Serahkan Bukti Kuat
Kemudian menjadi Kepala Staf Umum IV (Supplay) Komandemen Tentara Sumatera, dan sewaktu Pasukan Belanda menjalankan Agresi Militernya yang Ke II.
Ia ditunjuk sebagai Pimpinan Perbekalan Perjuangan Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI).
Bersamaan dengan berakhirnya Agresi Militer Belanda II, Indonesia juga mendapatkan pengakuan kedaulatan.