Meski dicegah, Ratu Rara Santang bersikeras ingin ikut kakaknya, yang akhirnya mereka berdua pergi menyebrangi lautan yang sangat luas menuju suatu tempat yang ditunjuk orang tua dalam mimpi Raden Kian Santang itu.
Genap 8 bulan perjalanan, sampailah Raden Kian Santang dan Ratu Rara Santang ke sebuah dataran yang asing.
Tanahnya begitu kering dan tandus. Padang pasir yang sangat luas, serta terik matahari yang menyengat.
Mereka melabuhkan perahu yang mereka tumpangi.
Tiba-tiba datanglah seorang kakek yang begitu sangat dikenalnya. Ia kakek yang pernah datang di dalam mimpinya itu.
Kakek itu tersenyum dan berkata "Anak muda, kau bisa bertemu Ali jika sanggup mencabut tongkat ini."
Lalu si kakek itu menancapkan tongkat yang dipegangnya.
Raden Kian Santang dan Ratu Rara Santang saling berpandangan. Raden Kian Santang tertawa terbahak-bahak.