Pidato Macron Sakiti Muslim Se-Dunia, Jokowi: Mengaitkan Agama Dengan Terorisme adalah Salah Besar!

- 1 November 2020, 04:00 WIB
Ilustrasi: Poster Presiden Emmanuel Macron.
Ilustrasi: Poster Presiden Emmanuel Macron. /RRI/

Otoritas keamanan Prancis melakukan pengawasan hampir 170 orang dicurigai akan terlibat aksi teror. “Kami tahu 70 orang dari kelompok itu telah pergi ke Suriah,” kata presiden.

Sementara itu, setelah kematian Paty, Macron mengatakan, “Kami akan terus bertahan, profesor (merujuk ke Samuel Paty, red). Kami akan terus berjuang untuk kebebasan, kamu telah jadi wajah perjuangan mempertahankan republik,” kata Macron lewat unggahannya di Twitter pada 22 Oktober 2020.

Baca Juga: Ada Fenomena Blue Moon Hari Ini, Jangan Lewatkan Karena Jarang Terjadi

Samuel Paty merupakan seorang guru di Prancis yang tewas dipenggal kepalanya oleh Abdoullakh Abouyedovich Anzorov, di Conflans-Sainte-Honorine, daerah di luar Kota Paris pada 16 Oktober 2020.

Sebelum tewas, Paty dalam suatu diskusi di kelas sempat menunjukkan kepada murid-muridnya gambar kartun Nabi Muhammad, yang kembali diterbitkan oleh Charlie Hebdo, bulan lalu.

Dari rangkaian peristiwa itu, Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), lewat pernyataan tertulisnya bulan ini, menyesalkan adanya pernyataan yang berpotensi memecahkan persatuan antara Prancis dan umat Islam dunia.

Baca Juga: Presiden Jokowi Buka Suara: Presiden Prancis Emmanul Macron Hina dan Lukai Perasaan Umat Islam Dunia

OKI menyebutkan seluruh pihak seharusnya bersama-sama meninjau kembali kebijakan diskriminatif terhadap Muslim dan menghindari aksi-aksi provokatif yang dapat melukai perasaan lebih dari satu miliar pemeluk Islam di dunia.***

Halaman:

Editor: Nugroho

Sumber: ANTARA Jurnal Presesi


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x